Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Penganiayaan Petugas Masjid Az-Zikra

Kompas.com - 13/02/2015, 05:15 WIB

BOGOR, KOMPAS.com — Ketua Divisi Dakwah dan Pendidikan Majelis Zikir Az-Zikra, Syaifudin Ahmad Syuhada, menjelaskan, kronologi penganiayaan seorang anggota majelis yang juga warga perkampungan Bukit Az-Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Peristiwa terjadi pada Rabu (11/2/2015) malam sekitar pukul 22.45 WIB. Kejadian berlangsung sangat cepat, sekitar 15 menit," katanya saat ditemui di Masjid Az-Zikra, Sentul, Kamis.

Ia menceritakan, peristiwa berawal saat empat orang datang dengan dua sepeda motor yang hendak masuk ke Kompleks Masjid Az-Zikra.

Para pria tidak dikenal ini mempertanyakan siapa orang yang telah memasang spanduk di gerbang masuk Masjid Muammar Qaddafy tersebut dan juga di jalan menuju masjid.

Spanduk yang menjadi pemicu aksi penganiayaan terhadap anggota majelis Az-Zikra tersebut berbunyi, "Kami warga warga pemukiman Bukit Az-Zikra menolak alirah Syiah".

"Saat itu ada petugas keamanan masjid tidak bisa menjawab, lalu menyerahkan kepada satpam perumahan bernama Pak Adi," katanya.

Pada saat itu, empat orang tersebut pergi meninggalkan kompleks masjid. Namun, tidak lama kemudian, mereka kembali datang dengan empat sepeda motor. Semuanya diterima oleh satpam Perumahan Bukit Az-Zikra bernama Adi.

Kepada kelompok massa tersebut, petugas Adi mengatakan, pihak yang mengetahui pemasangan spanduk tersebut adalah ketua RW perumahan Bukit Az-Zikra.

"Saat itu massa mendesak Pak Adi untuk menemukan mereka dengan ketua RW. Tetapi, karena kondisi sudah malam, Adi mencoba memberikan pengertian kepada sekelompok massa tersebut," katanya.

Karena merasa terdesak, akhirnya Adi mematuhi permintaan kelompok massa yang sudah bertambah jumlahnya menjadi sekitar 40 orang menggunakan sepeda motor.

Lalu, oleh Adi, massa dibawa ke kompleks perumahan Bukit Az-Zikra menuju rumah ketua RW. Secara kebetulan, Faisal Karim selaku Ketua Divisi Keamanan Masjid Az-Zikra dan Penegak Disiplin Syariah sedang memanaskan mobil di luar rumah karena berencana ingin menjemput istrinya yang datang dari luar kota.

"Karena melihat kondisi ramai-ramai, Faisal Karim mempertanyakan maksud kedatangan kelompok massa ini. Begitu dikenalkan, mereka langsung keras dan menanyakan siapa yang pasang spanduk tersebut dan meminta orang tersebut untuk mencabutnya," kata Syaifuddin.

Saat itu terjadi perdebatan antara Faisal Karim dan kelompok massa tersebut sambil mencoba memediasi agar tidak melakukan hal tersebut malam itu karena semua penghuni rumah sudah beristirahat.

Terjadi aksi dorong yang dilakukan kelompok massa terhadap Faisal Karim. Ketika itu perdebatan terjadi di depan rumah Faisal, yang disaksikan oleh dua anaknya serta mahasiswa yang indekos di lantai atas rumahnya.

Saat kejadian, salah satu anggota kelompok massa menjatuhkan diri, lalu berteriak bahwa dirinya telah dipukul. Semua mengira telah terjadi penyerangan terhadap anggota kelompoknya dan langsung menyerang Faisal Karim yang seorang diri di hadapan sekitar 40 orang.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com