Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Khawatir Penyakit Kulit, Pembeli Pakaian Bekas Impor Tetap Tinggi

Kompas.com - 07/02/2015, 08:44 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com — Pelarangan penjualan pakaian bekas impor tidak menyurutkan para penjual dan pembelinya di Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Suasana sejumlah pusat penjualan pakaian bekas atau yang biasa disebut "pasar cakar" tetap ramai, Jumat (6/2/2015). Para penjualnya tetap melayani pembeli yang jumlahnya tak surut.

Di pasar sentral Pekkabata, pasar cakar terbesar di Polewali Mandar, masih banyak orang berburu pakaian bekas berharga murah meriah yang didatangkan dari luar negeri. Hampir setiap kios disesaki pembeli.

Para konsumen tidak memedulikan peringatan pemerintah bahwa pakaian bekas mengandung bakteri dan jamur yang berbahaya bagi kesehatan. Mereka beralasan tidak pernah menderita penyakit kulit.

Ramli, konsumen pakaian impor bekas di Polewali Mandar, berpendapat, larangan pemerintah soal pakaian bekas impor itu tidak masuk akal.

“Saya sudah belasan tahun pakaian cakar tetap sehat dan belum pernah mengalami gangguan kulit seperti yang dilansir pemerintah,” ujar Ramli sambil memilih di antara tumpukan pakaian bekas di sebuah kios di Pasar Pekkabata.

Para pedagang pakaian bekas di Pasar Pekkabata mengaku tidak merasa resah dengan larangan pemerintah itu karena jumlah pembeli tetap banyak. Muh Husain, salah seorang pedagang, animo pembeli tetap tinggi dalam dua pekan ini.

Menurut dia, para pelanggannya memang mencari pakaian bermerek tetapi murah, sehingga mereka tetap bisa bergaya tanpa perlu menguras dompet.

“Jika ingin melarang penjualan pakaian bekas, sebaiknya perajin tekstil dibenahi lebih dahulu agar bisa menghasilkan produk tekstil bermutu yang bisa menyaingi produk impor bermerek,” ujar Muh Husain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com