Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dibilang Berbakteri, Pakaian Bekas di Ambon Laris Manis

Kompas.com - 06/02/2015, 14:44 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang pakaian bekas di beberapa kawasan di Ambon mengaku antusiasme warga untuk membeli pakaian bekas masih tinggi. Meski pemerintah lewat Kementerian Perdagangan menyebut ada bakteri yang menempel di pakaian bekas, namun animo warga tak terganggu. Mereka tetap mendatangi pusat-pusat penjualan pakaian bekas.

“Saya baru mendengar dari anda kalau ada temuan itu dari Kementerian Perdagangan. Tapi biar begitu warga yang datang membeli pakaian bekas di sini masih tinggi,” ungkap La Ade, salah seorang pedagang di kawasan Mardika, Jumat (6/2/2015).

Menurut La Ade, tidak hanya diburu oleh masyarakat kalangan bawah, pakaian bekas yang dijual pedagang juga kerap diburu kalangan menengah ke atas seperti PNS bahkan pejabat. ”Malahan ada beberapa pejabat yang sering mampir ke sini untuk membeli pakaian bekas,” ujar dia.

Wa Ani, seorang pedagang lain berpendapat, warga lebih memilih pakian bekas karena harganya yang terjangkau dan kualitasnya yang bagus. “Jadi tidak ada pengaruh. Kalaupun ada bakteri setelah dicuci kan bersih juga,” ujar Wa Ani.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, animo warga untuk membeli pakaian bekas memang terlihat sangat tinggi. Tak hanya memburu pakaian warga juga memburu perlengkapan tidur seperti sprei bekas dan bad cover.

”Karena di sini harganya relatif murah, kalau dibandingkan dengan di toko harganya sangat jauh berbeda,” ujar Tuti, salah seorang pengunjung.

Dia pun mengaku bersama sejumlah tetangganya mereka sering datang ke Pasar Mardika untuk memburu pakaian bekas. ”Apalagi kalau ada stok baru, pasti saya sudah dikabari pedagang di sini,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com