Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Turun, Sopir Angkutan Langsung Turunkan Tarif

Kompas.com - 19/01/2015, 10:10 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com - Keputusan Presiden Joko Widodo yang menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai Senin (19/1/2015) dinihari, disambut para sopir di Pinrang, Sulawesi Selatan dengan menurunkan tarif angkutan ke semua jurusan.

Meski belum ada ketentuan tarif baru pasca penurunan harga BBM, namun para sopir mengaku tidak perlu menunggu keputusan pemerintah soal pemberlakuan tarif baru. Diberitakan sebelumnya, penurunan harga bbm menjadi Rp 6.600 perliter untuk premium dan Rp 6.400 untuk solar.

Sopir angkutan jurusan Pinrang-Sinjai misalnya, yang semula bertarif Rp 90 ribu per penumpang, diturunkan menjadi Rp 70.000 per penunpang. Lalu, jurusan Pinrang-Makassar turun dari Rp 80.000 menjadi Rp 70.000. Sedangkan jurusan Pinrang-Palopo dan Luwu yang semula Rp 95 ribu turun menjadi Rp 80.000 per penumpang.

Ambo Dalle, sopir jurusan Pinrang-Sinjai, mengaku gembira dengan keputusan pemerintah tersebut. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kebijakan pemerintah tersebut Ambo Dalle dan juga sopir jurusan Sinjai lainnya, ikut menurunkan tarif.

“Kita tentu genbira karena bisa membeli BBM (dengan) harga terjangkau, sebagai bentuk apresiasi kita juga ikut turunkan tarif,” ujar Ambo Dall.

Hal senada diungkapkan Mardin, sopir jurusan Pinrang-Palopo, yang langsung menurunkan tarif menjadi Rp 70.000 dari sebelumnya Rp 95.000 per penumpang. Menurut Mardin, keputusan sopir menurunkan tarif lahir dari kesadaran sopir sendiri. Alasannya, sampai hari ini ketentuan tarif baru belum diterbitkan oleh pemerintah dan Organda.

“Para sopir sendiri berinisiatif menurunkan tarif, meski belum ada ketentuan tarif dari pemerintah pasca (harga) BBM turun,” tutur Mardin.

Kendati mayoritas sopir termasuk sopir lintas provinsi jurusan Palu dan kawasan Sulawesi Barat telah sepakat menurunkan tarif. Namun masih ada sejumlah sopir lain yang enggan menurunkan tarif. Alasannya, mereka belum menerima penetapan baru soal tarif dari pemerintah.

Guntur, sopir jurusan Pinrang-Polewali Mandar misalnya. Dia masih mengenakan tarif Rp 25.000 per penumpang. Guntur beralasan baru akan menyesuaikan tarif yang sudah mereka naikkan sepihak jika ada ketentuna pemerintah dan Organda.

“Kan belum ada ketentuan tarif baru, ya kita tetap pakai tarif lama, sampai ada ketentuan baru pasca penurunan (harga) BBM, ” kilah Guntur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com