Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pelaksanaan Eksekusi Mati, Tetangga Rani Gelar Doa Bersama

Kompas.com - 17/01/2015, 23:33 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

CIANJUR, KOMPAS.com - Para tetangga Rani Andriani, terpidana mati kasus penyelundupan heroin seberat 3,5 kilogram yang akan menjalani eksekusi pada Minggu (18/01/2015) dini hari, menggelar doa bersama untuk mengenang sosok perempuan tersebut.

Doa bersama ini dilakukan sebagai bentuk belasungkawa terkait eksekusi hukuman mati yang akan dijalani Rani. Para tetangga dan jamaah pengajian terlihat khusuk dan tulus saat memanjatkan doa.

Suasana semakin haru, ketika sejumlah anggota jemaah pengajian meneteskan air mata kala membacakan doa. Memang tak banyak yang bisa dilakukan para tetangga Rani selain bisa berharap kepergian Rani menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

"Kami semua di sini hanya bisa mendoakan, semoga amal dan ibadah saudari Rani diterima Allah. Biar bagaimanapun, Rani adalah warga kami. Dia tinggal dan besar di sini. Ini cara kami berbelasungkawa kepada Rani dan keluarganya," kata Ketua RT setempat, Jujun Junaedi, Sabtu (17/01/2015).

Para tetangga berharap eksekusi hukuman mati untuk Rani ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar kasus serupa tak lagi terjadi di wilayah itu.

"Rani berasal dari keluarga baik-baik. Semasa keluarga Rani masih tinggal di sini, mereka sangat dihormati. Saya tak menyangka hidup Rani harus berakhir seperti ini," kata Jujun.

Bahkan, lanjut Jujun, jika masyarakat Desa Ciranjang menolak pemakaman jenazah Rani, warga Kelurahan Sayang siap untuk mensholatkan jenazah dan memakamkan jenazah Rani di wilayahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com