Dahulu kala, batu akik dipakai jadi adzimat atau bisa dijadikan mustika. Sekarang batu mulia ini sudah menjadi gaya hidup (lifestyle).
Bisnis batu akik ini bisa dilihat di berbagai sudut kota yang dijuluki Bandar Madani ini. Batu akik ini diburu baik dari kalangan orang dewasa bahkan remaja.
“Setiap bulannya saya meraup untung per bulan sekitar Rp 5 juta hingga Rp 6 juta,” kata Fahrul, penjual permata batu akik, Jumat Siang (2/1/2015), yang menggunakan mobil Avanzanya untuk berjualan, di Jalan Veteran Kelurahan Malusetasi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare.
Amin, penjual bongkahan batu akik jenis Sisik Naga, meraup untung sekitar Rp 4 juta per bulan. Dia menjual bongkahan batu Sisik Naga kecil seharga Rp 150.000 hingga bongkahan batu Sisik Naga yang besar seharga Rp 700.000 hingga Rp 1 juta per bongkahannya.
“Yang paling diminati oleh para kolektor batu akik adalah jenis Sisik Naga (Septarian Nodule). Batu ini bersal dari Kabupaten Enrekang, motifnya sangat cantik,” jelas Amin.
Sementar mas Joko, Pengerajin batu akik, mengaku mengatongi keuntungan sekitar Rp 500.000 hingga Rp 1,5 juta per malam. Dari hasil mengerjakan bongkahan batu akik, para Kolekter, mendapat upah Rp 25.000 per permata.
"Itu saya bekerja mulai dari sore pukul 16.00, sepulang dari kantor hingga pukul 02.00 dini hari," Kata Joko yang juga pegawai negeri sipil di Dinas Infokom Kota Parepare.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.