Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gergaji Jeruji Besi lalu Lompati Tembok 2 Meter, Lima Napi Kabur

Kompas.com - 23/12/2014, 14:21 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Lima tahanan Kepolisian Daerah Kalimantan Timur kabur dari sel tahanan, Selasa (23/12/2014) pagi buta. Kelimanya kabur dengan begitu mudahnya, yakni dengan menggergaji jeruji besi, lalu melarikan diri ke tempat terbuka di belakang kompleks perkantoran Polda.

Mereka disebut tahanan dengan kasus "kakap", yakni Bambang Aspian, tersangka narkotika yang masuk pada 17 Desember 2014, dan Budiono bin Sukatno, pelaku pencurian kendaraan bermotor yang belum genap dua minggu merasakan sel Polda.

Tiga lainnya bernama Maslani bin Ali, Saidul bin Busra, dan Muhamad Supiyan Nur. Ketiga orang ini tahanan pindahan dari Polres Bontang, 22 November lalu. Mereka terlibat pembunuhan di Kecamatan Muara Badak, Kota Bontang, yang nyaris berakhir dengan kerusuhan antar-suku.

"Kami mengetahuinya saat melakukan pengecekan rutin pukul setengah empat," kata Kepala Subid Penmas Polda Ajun Komisaris Besar Pol Ashadi.

Sel tahanan Polda berada di Gedung B, satu atap dengan Direktorat Kriminal Umum, Kriminal Khusus, dan Narkotika. Sel bagian belakang menghadap ke lahan terbuka. Di sana ada bangunan Inafis dan bangunan baru tahanan wanita. Ashadi mengatakan, biasanya sejumlah 10 polisi dari berbagai divisi menjaga semua kawasan, termasuk sel tahanan. Mereka seharusnya rutin melakukan patroli setiap jam.

"Sel dihuni 21 tahanan per tanggal 23 Desember 2014 ini," kata Ashadi.

Penjaga memeriksa secara rutin semua kawasan, termasuk sel tahanan. Mereka dikejutkan sebuah sel kosong dan terdapat jeruji yang sudah terpotong. Jeruji diameter 1,5 inci yang terpotong itu bengkok sehingga celah antar-jeruji semakin lebar.

"Pemeriksaan segera berlangsung. Ditemukan gergaji besi yang diperkirakan untuk memotong," kata Ashadi.

Pemeriksaan sementara, polisi meyakini lima tahanan ini melarikan diri lewat celah jeruji itu, lalu menaiki tembok dua meter, melompat turap setinggi 4 meter, dan melarikan diri ke arah tanah lapang lokasi pembangunan kawasan Islamic Center.

"Jahtanras mengejar saat ini. Kami menggunakan K-9 (anjing pelacak) mengejar kelimanya," kata Ashadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com