Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Sinabung Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 19/12/2014, 10:01 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas Gunung Sinabung belum akan menurun dalam waktu dekat. Pembentukan kubah lava masih akan terus berlangsung yang disertai awan panas guguran.

"Sinabung jumlah energi kegempaanya masih tinggi. Gempa vulkanik dalam masih muncul," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono usai mengikuti rapat di Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Jumat (18/12/2014) malam.

Surono menjelaskan, pembentukan kubah Lava Gunung Sinabung masih akan berlangsung. Proses pembentukan kubah akan disertai dengan adanya guguran serta awan panas guguran. "Saya jawab, dalam waktu dekat kecil kemungkinan aktivitasnya menurun. Bahkan dapat dikesampingkan," tegas dia.

Namun demikian, meski aktivitas Sinabung masih tinggi, namun asalkan masyarakat tidak berada di radius 5 kilometer dari puncak arah Selatan dan tenggara, serta 3 kilometer arah Barat dan Timur, mereka dalam zona aman.

"Tidak ada awan panas yang mengejar-ngejar orang yang di luar radius 5 kilometer arah selatan dan tenggara. Di luar radius itu masyarakat akan aman," tandas dia.

Menurut Surono, menjadi sangat wajar jika aktivitas vulkanik Gunung Sinabung sangat lama jika dibandingkan Erupsi Merapi 2010 lalu. Sebab, Gunung Sinabung istirahat sangat lama, selama 1.200 tahun.

"September 2013 saya kumpulkan beberapa masyarakat yang tergabung di relawan Sinabung di Jakarta. Saat itu saya katakan Sinabung akan meletus dan waktunya lama, tetapi tidak besar," ujar dia.

Yang menjadi masalah, lanjutnya, di dalam radius 5 kilometer dari Puncak Sinabung ada 17 desa, sehingga terlalu banyak pengungsi dan daerah yang pernah ditinggali menjadi tidak layak huni. "Ada tiga ribuan yang harus direlokasi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com