Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Bah Terjang Lokasi Longsor di Banjarnegara

Kompas.com - 16/12/2014, 19:51 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Lokasi bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Banjarnegara diterjang air bah, Senin (16/12/2014) sore sekitar pukul 16.25 WIB. Air bah tersebut berasal dari cekungan air di atas tebing yang jebol menggenangi sebagian sungai di daerah tersebut.
 
Derasnya aliran air bah itu terjadi kurang lebih lima menit. Air tiba-tiba membesar dan bergerak cepat. Kejadian itu mengagetkan warga yang sedang melihat proses pencarian korban longsor.
 
Dalam kejadian tersebut, sebuah rumah putih milik Fatimah lolos dari terjangan air bah. Padahal rumah tersebut berada di bawah tebing yang dilewati air bah itu. Air bah kemudian meluncur deras ke aliran sungai dan menyebar ke lokasi longsor.  
 
Kepala Balai Wilayah Bina Marga Wonosobo Nur Cahyo Widodo membenarkan kejadian tersebut. Menurut Nur, air bah itu akibat jebolnya cekungan yang dulunya berupa rawa-rawa.
 
"Itu air yang dulunya dari rawa. Air itu jebol kemudian menggenangi aliran sungai, termasuk rumah satu-satunya tersebut (rumah Fatimah)," kata Widodo, Selasa (16/12/2014) malam.

Cekungan itu jebol karena tak kuat menahan air dari hujan deras sepanjang siang hingga sore hari. Hujan lebat di lokasi longsor terjadi dua kali dalam sehari, yakni pada puku 11.30 siang dan 15.30 WIB. Hujan memaksa operasi pencarian korban sementara dihentikan.
 
Pukul 16.00 WIB, lanjut Nur, hujan deras berganti gerimis. Saat itulah air bah menerjang sebagian bekas dusun Jemblung tersebut. Hujan deras pun kini masih menggugur wilayah Karangkobar.
 
Untung saja, kata Widodo, sebagian relawan sudah mulai meninggalkan lokasi, sehingga air bah itu tidak menimbulkan korban jiwa. Warga yang sempat melihat kejadian tersebut sudah diminta meninggalkan lokasi. Alat-alat berat yang digunakan juga dikeluarkan dari lokasi.
 
Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP Wika Hardianto menyatakan pihaknya akan melarang masyarakat menonton proses pencarian korban di lokasi longsor. Dia khawatir kejadian serupa terulang sehingga membahayakan nyawa mereka.

"Kita nanti akan tutup (lokasi longsor) bagi warga karena bahaya. Pelarangan itu juga akan membantu tim dalam mengevakuasi korban jiwa yang masih belum ditemukan," ujar mantan Kasat Reskrim Polrestabes Semarang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com