Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Tenda Ini Dibongkar, Bunuh Saja Kami"

Kompas.com - 04/12/2014, 22:12 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com — Hari beranjak maghrib, kegelapan mulai menyelimuti posko pengungsian korban kebakaran Pasar Jamaker Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Namun, Wa Ambe, salah satu warga RT 26, tidak beranjak dari kasur lipat milik TNI Angkatan Laut Nunukan yang dipinjamkan kepada pengungsi korban kebakaran, di Tanah Merah.

"Mau mandi sudah tidak ada air. Lampu pun mulai malam ini sudah tidak nyala karena pemerintah daerah telah mencabut kabelnya," kata Wa Ambe yang mengungsi dengan ketujuh anaknya di tenda pengungsian, Kamis (4/12/2014).

Pemerintah Kabupaten Nunukan mulai hari Rabu (3/12/2014) kemarin memang telah memastikan bahwa masa tanggap darurat korban kebakaran Pasar Jamaker telah berakhir. Sebanyak 500 lebih kepala keluarga (KK) kebakaran menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 490.000 serta bahan kebutuhan pokok per KK.

Namun, sebanyak 30 KK masih nekat tinggal di tenda pengungsian. Mereka beralasan, relokasi warga ke rumah susun dinilai terlalu jauh dari tempat berjualan sementara, dan jauh dari lokasi sekolah anak mereka.

"Bagaimana mau tinggal di rusunawa, jauhnya itu. Kita mencari nafkah di pasar sementara di sini, dan lagian anak-anak sekolahnya juga di sini. Kami minta pemerintah memberikan kelonggaran kepada kami untuk tinggal sementara di tenda pengungsian ini. Kami mau sewa rumah bagaimana? Uang bantuan yang diberikan kepada kami hanya empat ratus sembilan puluh ribu, sementara kalau menyewa rumah butuh duit delapan ratus ribu rupiah," keluh Siti Hawa, pengungsi lainnya.

Sementara itu, Ketua RT 26 Hj Nemi mengaku meminta kepada pemerintah daerah untuk memberikan izin sementara kepada 30 KK warganya untuk menumpang di lokasi pengungsian milik pemerintah. Warga rencananya akan membangun permukiman sementara sambil mencari penghidupan dengan berjualan di pasar sementara yang lokasinya tak jauh dari tenda pengungsian.

"Kita minta pengertian pemerintah daerah, kasihan korban kebakaran ini. Ada yang hanya punya baju yang melekat di badan saja saat kebakaran kemarin. Tempat tinggal mereka habis. Mereka minta dibunuh saja jika tenda tempat mereka berteduh ini dibongkar," kata Hj Nemi.

Camat Nunukan Umboro Hadi Suseno memastikan bahwa seiring selesainya masa tanggap darurat, sudah tidak ada lagi bantuan dari pemerintah daerah untuk warga korban kebakaran Pasar Jamaker.

"Kalau mau direlokasi, ya ke rusunawa. Di sana tidak dipungut biaya sewa, tetapi kebutuhan listrik dan air mereka tanggung sendiri. Dengan selesainya masa tanggap darurat, tanggung jawab pemerintah telah selesai," ujar Umboro Hadi Suseno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com