“Korban datang ke rumah sakit satu per satu sejak dua hari yang lalu dengan kondisi kritis. Para korban pada mulutnya saat datang ke sini bau alkohol, dan diduga akibat minum minuman keras oplosan. Biasanya alkohol 70 persen untuk luka luar dicampur minuman energi,” ujar petugas Humas RSUD Dokter Slamet, Kabupaten Garut, Ade Sunarya, Rabu sore.
Menurut Ade, korban tewas yang diduga akibat indikasi sama karena keracunan minuman keras oplosan adalah Dani, Sobar, Sudar, Erwan, Budiman, berasal dari Kecamatan Garut Kota, Andri dan Asep, warga Tarogong Kidul, dan Yayan, Ripal dari Kecamatan Bayongbong. Sedangkan dua orang dengan kondisi kritis yang masih mendapatkan perawatan adalah saudara kakak beradik Romi dan Roni, warga Kecamatan Garut Kota.
Sebagian para korban tewas dan kritis akibat miras oplosan ini berusia di bawah umur, yaitu mulai 15 sampai 22 tahun.
“Kayaknya tidak menutup kemungkinan aka nada korban lainnya yang akan datang ke RSUD. Soalnya kalau ada kasus seperti ini biasanya suka banyak korbannya,” kata Ade.
Sebelumnya, dengan kasus yang sama pernah terjadi dengan korban tewas di Garut. Sekitar empat bulan lalu, tiga dari delapan orang warga Kecamatan Cilawu juga meninggal dunia setelah pesta minuman keras menyambut hari kemerdekaaan Indonesia. Penyebabnya serupa, racikan maut terdiri dari alkohol 70 persen dan minuman penambah energi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.