Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pelaku Curanmor Menangis Histeris saat Bapaknya Ditangkap Polisi

Kompas.com - 28/11/2014, 23:46 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Komplotan specialis pencuri motor yang sudah lama meresahkan warga Polewali Mandar Sulawesi Barat akhirnya dibekuk aparat kepolisian buser Polres Polewali Mandar, Jumat (28/11) siang tadi. Dalam penangkapan ini sempat diwarnai histeria di mana anak pelaku yang masih dibawah umur memberontak dan menangis histeris karena menolak ayahnya dibawa petugas kepolisian.

Teriakan histeris sang bocah tak meluluhkan dan menghentikan langkah polisi menggiring pelaku ke kantor polisi. Dari tangan pelaku petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa motor curian dan sebuah mobil angkutan umum yang digunakan pelaku untuk memuluskan kejahatannya.

Puluhan laporan kasus pencurian kendaraan bermotor yang meresahkan warga Polewali Mandar dalam beberapa bulan terakhir mulai terungkap. Kamis (27/11) siang petugas kembali membekuk dua anggota komplotan curanmor pimpinan Amir cs tanpa perlawanaan.

Polisi dengan senjata api lengkap sempat mengepung rumah Iwan, penadah motor curian yang tak lain teman salah satu tersangka yang ditangkap petugas lebih awal. Pelaku diduga menjual sebagian motor curiannya ke luar daerah dengan harga miring.

Dalam insiden penangkapan tersangka yang sudah beberapa kali digerebek di sejumlah lokasi ini juga sempat diwarnai histeris keluarga saat penangkapan berlangsung. Meski anak tersangka yang masih bocah atau dibawah umur tampak histeris dan menolak ayaknya digiring paksa petugas ke kantor polisi, namun sia-sia saja. Teriakan histeris sang bocah tak mebuat polisi ini bergeming.

Tersangka Amir yang dicatat polisi diduga terlibat dalam beberapa kasus pencurian motor di sejumlah tempat tetap saja diangkut paksa petugas termasuk barang bukti motor curiannya, sementara sang bocah yang histeris hanya bisa menyaksikan ayahnya dibawa dan digiring petugas menggunakan mobil pribadi tertutup ke kantor polisi.

Berkat pengembangan kasus ini, petugas berhasil menangkap tiga anggota kelompok curanmor di tiga tempat berbeda dalam sehari. Dua pelaku diidentifikasi sebagai pelaku curanmor yakni Amir dan Iwan. Sedangkan Rahmat, seorang tersangka lainnya, terlibat sebagai penadah barang curian.

Sesama Pelaku Adu Jotos

Dua pelaku curanmor yang ditangkap petugas Amir dan Iwan sempat adu jotos di kantor polisi lantaran saling tuding sebagai pelaku utama dalam beberpa kasus curanmor yang kini sudah diendus petugas. Amir sempat menampar Iwan karena menolak dirinya disebut-sebut mengajak Iwan terlibat dalam beberpa kasus curanmor. Sementara, Amir justru menuding balik Iwan-lah yang mengatur skenario pencurian motor di sejumlah lokasi.

“Justru kamu (Iwan) yang mencuri dan memanggil-manggil saya. Kok kamu malah menyalahkan saya,” ujar Amir sambil menampar Iwan yang ikut ditangkap bersamanya.

Ironisnya dari tiga pelaku curanmor kelompok Amir cs ini, yakni Rahmat dan Iwan keduanya merupakan sopir mobil anghkot yang nyambi sebagai pencuri motor. Kelompok Amir cs dikenal lihai dalam menjalankan setiap aksinya, di mana motor curian tersebut langsung dijual ke penadah dengan harga miring.

Petugas menduga sebagian motor curian yang diotaki Amir cs dijual ke sejumlah daerah termasuk ke Mamuju Utara untuk menghilangkan jejak. Kini petugas masih mengejar satu tersangka lagi yang kabur saat mengetahui rekanya dibekuk aparat kepoisian.

Dari tangan tersangka aparat kepolisian tim buser polres polewali mandar berhasil menyita barang bukti satu unit motor bebek. Petugas juga mengamankan mobil angkot pelaku yang digunakan untuk mengankuit setiap motor curian mereka. Petugas kini sedang melacak barang curian lainnya yang diduga dijual ke luar daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com