Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Lepas dari Pelukan Ibu dan Tenggelam, Ditemukan Tewas oleh Aparat Malaysia

Kompas.com - 20/11/2014, 14:07 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Mayat Yongki, bayi berusia 2 tahun, anak pasangan Lambi dan Anti, keluarga TKI yang mengalami kecelakaan laut di Perairan Kalabakan, Malaysia, Selasa 18 November lalu, telah ditemukan.

Mayat balita itu ditemukan aparat Jabatan Penguasaan Maritim Malaysia yang menggunakan helikopter. Kabar tersebut disampaikan oleh Tim Basarnas Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara Oktafianto, Kamis (20/11/2014).

Dia menjelaskan, mayat Yongki yang terlepas dari pelukan ibunya saat perahu jungkung yang ditumpangi keluarganya menghantam KM Rusdiansyah ditemukan pukul 08:45 wita.

”Yang menemukan helikopter Jabatan Penguasaan Maritim Malaysia diperairan Malaysia. Korban langsung dibawa ke Tawau Hospital. Kemudian akan diserahkan kepada pihak Police Malaysia untuk forensik. Namun untuk penyerahan korban kembali ke Nunukan masih menunggu pros s dari Police Malaysia," kata Okta.

Pemeriksaan lanjutan harus dilakukan karena keluarga korban diduga masuk ke Malaysia secara ilegal.

Dengan ditemukannya jasad Yongki, Tim Basarnas Nunukan menghentikan operasi pencarian yang dilaksanakan di perairan perbatasan Indonesia – Malaysia. “Operasi SAR kita hentikan sementara untuk menunggu kepastian penjemputan korban di perbatasan. Kita harus mengikuti prosedur di Negara Malaysia sampai korban dapat dikembalikan kepada keluarga,” kata dia.

Kepala Polsek Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan KSKP Pelabuhan Tunontaka Nunukan Iptu Indramawan mengatakan, saat ini polisi masih menunggu konfirmasi dari pihak Konsul di Tawau Malaysia.

“Kita juga masih menunggu seperti apa mekanisme penyerahan si korban nanti. Apakah kita jemput ke sana atau akan diantar ke sini. Mekasnismenya masih kita tanyakan kepada Konsul di Tawau. Kita belum terima jawaban ini,” ujar Indrawan.

Sementara itu, terhadap lima penumpang perahu jungkung tersebut, Indarawan mengaku masih melakukan pemeriksaan dan belum menetapkan tersangka. ”Status kelima penumpang yang selamat masih kita periksa. Kita belum menetapkan tersangka. Kita masih menunggu saksi ahli dulu, dalam hal ini KSOP," ujar Indrawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com