Kepala BKB, Marsis Sutopo menjelaskan, sejauh ini BKB telah melakukan serangkaian pengamatan intensif terhadap kondisi lantai dan anak tangga Candi Borobudur. Hasilnya diketahui ternyata batu-batu lantai dan anak tangga yang terbuat dari batu andesit itu mengalami keausan cukup parah. Diduga keausan disebabkan karena adanya gesekan antara batu dengan alas kaki para pengunjung situs warisan budaya dunia tersebut.
“Setelah kita mengamati pada batu anak tangga ternyata mengalami keausan. Tahun ini kita melakukan sejumlah kajian dan berupaya menghentikan keausan tersebut, yakni dengan melapisi tangga dengan kayu,” jelas Marsis, Rabu (19/11/2014).
Dijelaskan, sejauh ini uji coba pelapisan kayu itu baru diterapkan di beberapa titik tangga saja. Selanjutnya, BKB akan menyebarkan angket kepada pengunjung untuk mengetahui tanggapan pengunjung, di antaranya terkait kenyamanan mereka saat berwisata di candi Borobudur.
“Hasil angket nanti akan dipakai sebagai salah satu bahan seminar dan masukan bagi para pakar untuk menemukan cara apa yang efektif untuk menghentikan keausan batu, tanpa mengurangi keamanan dan kenyaman pengunjung. Yang dipasang itu baru contoh,” ulas Marsis.
Menurut Marsis, beberapa situs di negara-negara lain seperti Angkor Wat di Kamboja, Piramida di Mesir serta situs-situs di Jepang dan China juga sudah melakukan hal sama untuk menghentikan keausan batu.
Secara keseluruhan, Candi Borobudur memiliki batu anak tangga sebanyak 2.033 bidang, tersebar di empat titik, meliputi sisi barat, timur, selatan dan utara. Sedangkan batu anak tangga yang aus diperkirakan mencapai 1.028 bidang atau sekitar 49,15 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.