Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iqbal, Anggota DPR RI yang Batal Dilantik karena Kasus Korupsi Mulai Disidang

Kompas.com - 17/11/2014, 09:56 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang bakal menyidangkan salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang batal dilantik 1 Oktober 2014 lalu, Iqbal Wibisono.

Siang ini, Senin (17/11/2014), sidang digelar di Pengadilan Tipikor, Jalan Suratmo Semarang. “Sidangnya hari ini, 17 November. Nanti majelis hakimnya Pak Hastopo dibantu Antonius Widiyantoro dan Robert Pasaribu,” kata Panitera Muda Tipikor Semarang, Heru Sungkowo.

Iqbal menjadi tersangka dalam kasus korupsi pemberian dana bantuan sosial bidang pendidikan Pemprov Jawa Tengah di Kabupaten Wonosobo tahun 2008. Dugaan korupsi dia lakukan bersama-sama dengan mantan Wakil Ketua Komisi A DPRD Wonosobo, Gatot Sumarlan. Mereka diduga menyunat dana bansos.

Sesungguhnya, Iqbal terpilih sebagai legislator di Senayan, namun karena tersangkut korupsi, pelantikan sebagai anggota DPR urung dilakukan.

Sekretaris DPD Golkar Jawa Tengah itu siang nanti akan duduk di kursi pesakitan pengadilan untuk mendengarkan tuduhan dari Jaksa dari Kejari Wonosobo.

Dihubungi secara terpisah, salah satu kuasa hukum tersangka Iqbal, Eko Suparno membenarkan hari ini kliennya akan disidang. Pemberitahuan dari Pengadilan pun sudah diterimanya untuk menjalani sidang pertama.

“Kami sudah terima undangannya. Kami juga sudah menyiapkan nota keberatan atas dakwaan jaksa nanti,” ujar Eko, pagi tadi.

Soal keberatan, Eko tak banyak berkomentar. Naskah keberatan disusun langsung oleh ketua tim Kuasa Hukum yakni Theodorus Yosep Parera. Penyusunan pun sudah selesai dilakukan sore (16/11/2014) kemarin, sehingga hari ini sudah siap dibacakan. “Sudah selesai kemarin sore. Hari ini langsung siap dibacakan,” papar dia.

Meski begitu, pihak kuasa hukum menyatakan kasus Iqbal sengaja dipolitisasi dan dipaksakan masuk ke Pengadilan. Hal itu karena perkara ini sempat dihentikan sementara beberapa lama, hingga diusut kembali setelah yang bersangkutan lolos menjadi salah satu anggota dewan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com