Aksi galang sejuta dukungan tanda tangan tersebut digelar di depan pintu masuk KBS di persimpangan Jalan Diponegoro dan Jalan Darmo. Aksi tersebut didukung sejumlah elemen masyarakat, seperti akademisi, mahasiswa, kelompok pencinta lingkungan, dan kalangan jurnalis.
"Bu Risma, Wali Kota Surabaya, juga mendukung aksi untuk menyelamatkan satwa KBS ini," kata penggagas aksi, Dr Tjuk K Sukiadi, akademisi dari Unair.
Tjuk mengungkapkan, gerakan tersebut sekaligus untuk menyatukan tekad orang-orang yang selama ini peduli dan cinta kepada KBS serta satwanya.
"KBS merupakan salah satu ikon Kota Pahlawan. KBS tidak hanya menjadi kebanggaan arek-arek Surabaya, tetapi juga warga Jatim. Karena itu, polisi harus segera menuntaskan kasus pertukaran satwa dan menyeret pelakunya," ujarnya.
Kasus pertukaran satwa mencuat di masa transisi pengambilalihan KBS oleh Pemkot Surabaya melalui Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS). Hasil laporan tim khusus yang dibentuk Pemkot melaporkan adanya aktivitas pertukaran satwa KBS dengan sejumlah lembaga konservasi.
Tim juga menyebutkan, pertukaran kadang tidak dilakukan satwa dengan satwa, tetapi juga satwa dengan barang inventaris, bahkan dengan uang tunai.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat melaporkan kasus ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sementara itu, polisi tidak ingin dituding kasus pertukaran satwa jalan di tempat. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan memeriksa enam lembaga konservasi sebagai pihak kedua proses tukar-menukar satwa KBS.
Enam lembaga konservasi itu antara lain Taman Safari Indonesia II (Prigen, Pasuruan), Jatim Park II (Batu), Mirah Fantasia (Banyuwangi), serta Maharani Zoo & Goa (Lamongan). Selain itu, ada Taman Satwa Pematang Siantar, Sumatera Utara, dan Taman Satwa Lembah Hijau, Lampung.
"Surat pemanggilan pemeriksaan sudah kami kirim. Dalam waktu dekat, mereka akan diperiksa," ujar Sumaryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.