Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Unika Soegiyopranoto Hilang Usai Kegiatan "Live In"

Kompas.com - 29/10/2014, 12:02 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Yemima Fanuel Sudarno (18), mahasiswi Fakultas Ekonomi Manajemen semester pertama di Universitas Katholik (Unika) Soegiyopranoto, Semarang hilang sejak, Minggu (19/10/2014).

Mima, panggilan akrab Yemima, hilang setelah mengikuti kegiatan "live in" di Desa Harjosari, Bawen, Kabupaten Semarang yang diadakan oleh kampusnya.

Info menghilangnya gadis berparas ayu tersebut sudah menyebar luas melalui media sosial termasuk broadcast message Blackberry.

"Berita Anak Hilang. Telah hilang anak perempuam, nama: Yemima Fanuel Sudarno (Mima), alamat: Jalan Jagalan 554 Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Usia 18 tahun. Status Mahasiswi Ekonomi Manajemen Unika Soegiyopranoto, Semarang. Ciri-ciri: kulit sawo matang, mata agak sipit, gigi gingsul, rambut lurus sepinggang, tinggi 160 cm, berat 48 kg, Hilang sejak 19 Oktober 2014. Bagi yang menemukan anak dengan ciri2 tsb mohon sms/telp ke nomor 0856 4155 4102 ato 0857 2775 2507. Please BC pesan ini ke semua contact yg Anda miliki untuk membantu menemukan. Trimakasih." Demikian isi pesan yang beredar melalui BBM.

Pihak keluarga sudah melaporkan kasus hilangnya Mima ke Polres Semarang. Namun memasuki hari ke 10, anak pertama pasangan Yusuf Sudarno (46), Maria Daria (45), ini belum ada kabarnya.

"Awalnya kami tembusi teman-teman dekatnya, ke rumah sakit kita kejar, tapi kami tidak mendapatkan informasi. Kami sudah maksimal, tapi tidak membuahkan hasil. Setelah itu kami baru lapor ke Polres, Jumat kemarin," kata Maria, ibunda Mima saat ditemui di Gereja Maranata, Ungaran, Rabu (29/10/2014) siang.

Menurut Maria, terakhir diketahui, Mima menuju rumahnya di Ungaran pada hari Minggu sore dari kawasan kampus di Bendan Duwur, dengan menumpang angkutan umum. Saat itu Mima baru saja mengikuti kegiatan "live in" selama tiga hari di Dusun Pancoran, Desa Harjosari, Bawen.

Keluarga pun berharap Ami segera pulang ke rumah. "Dia 'live in' di rumah keluarga Bapak Ngaipan bersama puluhan teman-temannya. Informasi dari kampus dia ikut kegiatan sampai selesai. Dia sempat mampir di tempat kos temannya di Semarang, sekitar jam lima sore pamitan pulang naik angkot," kata Maria.

Meski dalam kondisi tertekan lantaran anaknya yang belum berkabar sejak 10 hari lalu, Maria masih berbesar hati dan tak putus pengharapan. "Tenangnya, banyak teman yang bantu. Saya percaya Tuhan pasti tolong," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com