Salah seorang anggota TNI AU yang tidak mau menyebutkan namanya sempat menjelaskan bahwa kedua warga asing itu telah menyelesaikan administrasinya dan tinggal menunggu keluarnya izin untuk melintas (security cleareance) yang dikeluarkan Markas TNI AU di Jakarta. Namun, hingga pukul 14.30 Wita, tidak ada tanda-tanda keduanya bisa melanjutkan perjalanan ke Filipina.
Sementara itu, Pelaksana Harian Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado Syaifullah Siregar mengatakan bahwa pihaknya telah mewawancarai kedua warga Australia tersebut tadi malam.
"Semuanya baik-baik saja. Hasil rilisnya sudah kami kirim ke Jakarta. Jadi tinggal menunggu keluarnya security cleareance dari Mabes TNI AU dan Exit Permit dari Kemenlu," ujar Syaifullah.
Dia mengaku sudah menelepon ke Jakarta tadi pagi dan mendapat kabar bahwa izin terbang (flight approved) sedang disiapkan di Kementerian Perhubungan.
"Mudah-mudahan hari ini sudah bisa selesai dokumennya semua dan mereka bisa segera kembali melanjutkan perjalanan," tambah Syaifullah.
Komandan Lanudsri Kolonel Penerbang Hesly Paat menegaskan bahwa pilotnya sudah tidak ada masalah dan saat ini tinggal menunggu kepastian dari Mabes TNI AU. Namun, dari pengamatan di Lanudsri, belum ada tanda-tanda kedua warga Australia itu akan segera dibebaskan.
Sementara itu, pesawat yang dipaksa mendarat itu masih dipasangi garis polisi di Apron Pangkalan Udara Sam Ratulangi (Lanudsri) Manado. Sebelumnya, pada Kamis malam, beredar kabar bahwa keduanya kemungkinan bisa dilepas subuh tadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.