Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontes Sapi ‘Elite’ Madura Berharga Ratusan Juta Rupiah

Kompas.com - 18/10/2014, 17:47 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Sebanyak 40 pasang sapi asli Madura berharga ratusan juta rupiah, diikutkan kontes sapi sonok di stadion R Soenarto Hadiwidjojo Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (18/10/2014).

Sapi-sapi tersebut didatangkan dari tiga Kabupaten di Madura, yakni Sumenep, Pamekasan sendiri dan Kabupaten Sampang. Sedangkan Kabupaten Bangkalan masih belum membudidayakan sapi sonok.

Menurut Rudi Haryanto dari panitia penyelenggara, dalam kontes sapi sonok, sapi-sapi itu diadu untuk menjadi yang terbaik di sebuah lintasan sepanjang 10 meter. Sapi dilepas dengan berjalan lenggak-lenggok seperti pada kontes putri-putrian. Ada iringan musik saronen yang dimainkan oleh pengiring kontes.

Ada tiga hal yang menjadi penialaian sapi agar bisa disebut pasangan terbaik. Pertama, sepasang sapi tidak boleh menginjak garis pembatas lintasan. Kedua, pangonong atau kayu yang dikalungkan di leher pasangan sapi harus sejajar, harus tetap lurus.

Ketiga, di garis finis, pasangan sapi harus menginjakkan kaki di sebuah papan tanpa harus terpeleset. Rudi menjelaskan, sebelum dilepas di lintasan, pasangan sapi sudah mendapat nilai 100 dari dewan juri.

Jika tiga hal di atas bisa dilalui dengan baik, maka pasangan sapi tersebut mendapat nilai penuh 100. Jika ada kaki sapi yang menginjak garis lintasan, maka nilainya dikurangi 5. Jika pangonongnya tidak sejajar antara kedua sapi, maka dikurangi 5. Yang terakhir, jika pijakan kaki sapi melampaui papan maka nilainya dikurangi 10.

“Meskipun ada pasangan sapi yang nilainya dikurangi, pemiliknya tetap mendapat penghargaan trofi dan uang pembinaan dari Gubernur Jawa Timur,” terang Rudi.

Yang terpenting dalam kontes sapi sonok, ujar Rudi, yakni untuk menjaga keaslian sapi Madura dan perawatan maksimal oleh pemiliknya.

Sapi sonok bisa berharga mahal jika diketahui asal-usul pejantan dan betinanya serta keturunan dari sapi tersebut. Selain itu, sapi bisa membuktikan kemapuannya dalam sebuah kontes.

“Kalau dalam setiap kontes selalu tampil bagus, maka harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Harga tertinggi sapi sonok saat ini baru Rp 250 juta,” ungkap dia.

Kontes kali ini diikuti oleh tiga macam golongan sapi. Golongan pertama sapi pendet, yakni keturunan sapi sonok yang baru berusia satu tahun ke bawah. Golongan kedua dara, yakni sapi yang berusia di atas dua sampai tiga tahun. Sedangkan golongan ketiga yakni sapi induk yang usianya sudah empat tahun ke atas.

Sampai saat ini, dari semua kabupaten di Pulau Madura, hanya Kabupaten Bangkalan yang belum membudidayakan sapi sonok. Komunitas pecinta sapi asli Madura, akan menyebarkannya sampai ke Kabupaten Bangkalan.

Semakin luas penyebaran sapi asli Madura, maka ancaman kepunahan sapi Madura tidak akan terjadi. “Mempertahankan keaslian sapi Madura, bisa dilakukan dengan cara kebudayaan seperti kontes sapi sonok ini,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com