Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bulan Promosi, Stik Jangkrik Tembus ke Jepang

Kompas.com - 10/10/2014, 23:17 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Nur Haqi Priadi (25) bernapas lega. Kerja kerasnya mengembangkan produk yang bisa dibilang tak lazim di Bandung, membuahkan hal positif.

“Perputaran stik jangkrik terbilang cepat. Dalam sebulan kami bisa menjual 400 pieces, dengan omzet Rp 5 juta,” ujar Haqi kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2014).

Cara pemasaran yang dilakukannya bersama 11 orang rekannya dengan memanfaatkan media online. Awalnya, banyak orang yang memesan karena rasa penasaran. Lalu, lama-lama ketagihan. Hingga kini, produk yang dilabeli "Stick Jangkrik 4N" ini diburu pembeli.

Tak hanya di dunia medsos. Karena ketika mengikuti pameran yang diadakan Pemerintah Kabupaten Bandung, stand "Stick Jangkrik 4N" kerap diburu pengunjung. Ada yang membeli, namun ada pula yang ingin memuaskan penasarannya dengan banyak bertanya.

Kini, memasuki bulan ketiga, usaha stik jangkrik semakin kokoh. Bahkan, produknya kini sudah mendarat di negeri Sakura Jepang, yang diketahui menyukai makanan-makanan unik.

“Ada teman yang kemarin membeli lalu membawa dan memasarkannya di Jepang. Responsnya bagus. Mudah-mudahan bisa berlanjut. Kami masih menunggu kabar,” terangnya.

Saat ini, produk olahannya tersebut dikirim ke berbagai kota di Indonesia. Aceh, menjadi salah satu kota langganan yang membeli produknya.

Haqi meyakinkan, jangkrik aman dikonsumsi, halal, dan lezat. Karena dari penelusuran yang ia lakukan, kandungan protein jangkrik tiga kali lebih besar dibanding daging ayam, sapi, dan udang.

Bahkan, asam amino-protein jangkrik bisa menjadi anti oksidan guna mencegah penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Asam amino lainnya terutama alanin, merupakan zat untuk sintetis protein kolagen pada tubuh yang digunakan untuk membangun struktur sel.

Tak hanya itu, protein kolagen berfungsi untuk mempertahankan elastisitas persendian tulang, sel kulit, dan kornea mata. Jangkrik juga mengandung protein omega 3, omega 6 dan omega 9 yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.

“Dari penelusuran itu, saya semakin yakin untuk mengembangkan makanan tersebut. Apalagi rasanya sangat gurih,” ungkapnya.

Ketika Kompas.com mencoba mencicipi, stik jangkrik rasanya seperti stik keju yang biasa ditemukan di pasaran. Rasanya sangat gurih, walaupun si empunya produk meyakinkan, produknya tidak menggunakan keju dan bebas bahan pengawet.

“Bumbu yang digunakan standar dan aman bagi kesehatan. Rasa gurih itu berasal dari jangkriknya,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com