Masyarakat Using percaya jika tradisi "mepe kasur" merupakan tradisi tolak bala dan juga menghalau sumber penyakit. "Saya percaya dengan menjemur kasur, semua penyakit dan semua hal-hal yang jelek akan menjauh dari rumah," kata Sutanti (39), warga Desa Kemiren, Banyuwangi.
Sutanti mengaku salah satu kasur 'abang cemeng' yang ia miliki merupakan hadiah dari orangtuanya saat menikah. Sedangkan satu kasur lagi ia beli dari Mbah Asih, pengerajin kasus yang sudah berkarya sejak zaman jepang, beberapa tahun yang lalu seharga Rp 500 ribu.
"Nanti rencananya kalau anak terakhir saya menikah yang tetap akan memberi kasur seperti ini untuk melanjutkan tradisi," kata dia.
Setelah "mepe kasur", masyarakat Using, Desa Kemiren akan menggelar doa bersama di makam Buyut Cili, leluhur Desa Kemiren dan menjelang malam mereka akan menggelar tumpeng sewu di sepanjang jalan Desa Kemiren.
***
Baca juga: Mbah Asih, Bikin Kasur Khas Using Sejak Zaman Jepang