Setiap macam kendaraan yang melintas harus ekstra hati-hati jika tidak ingin jatuh ke dalam jurang dengan kedalaman delapan meter. Rusaknya jalan tersebut dikeluhkan warga. Apalagi jalan tersebut sering terjadi kecelakaan hingga menelan satu korban tewas.
Kemarin, Selasa (16/9/2014), mobil pickup yang mengangkut warga saat hendak berjualan ke Pasar Waru terguling. Satu orang bernama Yuni (27) tewas.
Muhammad Rokib, warga Desa Tlonto Rajeh, mengeluhkan pemerintah yang belum juga berniat memperbaiki jalan tersebut. Padahal jalan tersebut rusak karena adanya bencana setahun yang lalu. Biasanya, dana bencana itu selalu ada tanpa harus menunggu anggaran tahunan.
"Warga sudah berkali-kali mengeluh dan menyampaikan kerusakan jalan tersebut kepada pemerintah. Tapi sampai saat ini belum diperbaiki," ungkap Rokib.
Warga khawatir jika sampai musim hujan mendatang belum diperbaiki, jalan tersebut akan bertambah ambles dan semakin tidak bisa dilewati warga. Padahal jalan tersebut merupakan jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Waru dengan Kecamatan Pasean.
Sulaiman, warga Desa Waru Timur, berharap pemerintah segera memperbaikinya. Jangan sampai rusaknya jalan tersebut menelan korban yang semakin banyak.
Selama ini, kecelakaan di jalan tersebut sudah tidak terhitung jumlahnya. Namun baru kemarin yang sampai menelan korban tewas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Totok Hartono, mengaku, jalan tersebut bukan kewenangan pemerintah kabupaten Pamekasan. Sebab proros jalan tersebut kewenangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemkab Pamekasan sudah mengusulkannya ke Pemprov Jatim untuk segera dilakukan perbaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.