"(Jika dioperasikan tiap hari) butuh operasional Rp 30 juta per bulan," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Bandung Arief Pratama, Senin (15/9/2014). Layar videotron berukuran 4 x 8 meter persegi itu butuh daya listrik 33.000 watt.
"Kami masih dibantu mereka (sponsor) yang ikut menghibahkan. Jadi, masih dibantu operasional," ujar Arief.
Untuk mengantisipasi mahalnya dana operasional Taman Film Bandung, Arief mengatakan, untuk sementara waktu, pemutaran film dan ajang nonton bareng menggunakan videotron akan dibatasi.
"Sepertinya sekarang hanya akhir pekan saja. Kalau setiap malam minggu oke-oke saja," ujar Arief. Perkecualian diberikan untuk laga Persib.
Arief memastikan laga Persib akan ditayangkan lewat videotron tersebut sekalipun bukan pada akhir pekan.
Selain membatasi pemakaian videotron itu, imbuh Arief, alternatif pembiayaan lain yang akan dipakai adalah dari penjualan makanan dan biaya sewa kios di taman tersebut.
Bila pusat jajanan rampung dibangun di sana, pendapatan dari biaya sewanya diharapkan bisa menutupi biaya operasional Taman Film ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.