Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Singkawang Mundur dari PAN, Ini Kata Ahok

Kompas.com - 12/09/2014, 15:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi langkah Wali Kota Singkawang, Awang Ishak, yang mundur dari Partai Amanat Nasional (PAN) karena menolak usulan pemilihan kepala daerah (pilkada) melalui DPRD di dalam revisi RUU Pilkada.

Menurut Basuki, itu berarti visi Awang sudah tidak sejalan dengan visi yang dijalankan PAN.

"Saya kira ini bicara hati nurani. Ini satu hal yang prinsip," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Selain itu, ia juga mengapresiasi pernyataan persatuan bupati dan wali kota seluruh Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), di Hotel Sahid, Kamis (11/9/2014) kemarin.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, asosiasi tersebut mewakili suara semua kepala daerah se-Indonesia. Mereka menganggap pemilihan melalui DPRD hanya akan membuat mereka menjadi anggota legislatif setempat. Padahal, mereka adalah pelayan rakyat.

"Kalau asosiasi sudah bersuara, saya rasa suara (penolakan) itu suara seluruh kepala daerah," kata Ahok.

Apabila RUU Pilkada disahkan menjadi UU pada 25 September mendatang, Ahok meyakini akan ada tontonan menarik terkait hubungan eksekutif dan legislatif. Menurut Ahok, tidak semua anggota DPRD memiliki hati nurani. Akan ada beberapa pihak yang mengambil keuntungan dari situ.

Ahok berpendapat, kepala daerah hanya akan mementingkan kepentingan DPRD setempat di atas kepentingan rakyat.

"Kalau kepala daerahnya punya nurani membuat penuh otak, dompet, dan perut warga, masak DPRD atau wakil rakyatnya tidak mendukung? Rakyat nantinya akan menilai pihak mana yang mendukung dan tidak mendukung kepentingan rakyat," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com