Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Slamet Cenderung Meningkat, Gempa dan Letusan Terus Terjadi

Kompas.com - 12/09/2014, 14:05 WIB


PURWOKERTO, KOMPAS.com —
Aktivitas Gunung Slamet di Jawa Tengah cenderung meningkat dari jumlah dan energi kegempaan maupun letusan yang terjadi. Namun, sampai saat ini status Gunung Slamet masih tetap Siaga dan belum ditingkatkan. 

"Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak. Di luar radius tersebut, masyarakat agar tetap tenang, tidak panik dan takut dengan suara-suara letusan atau dentuman dan lontaran material pijar. Lakukan aktivitas seperti biasa," kata Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono, Jumat (12/9/2014).

Ia mengatakan bahwa Gunung Slamet yang berada di perbatasan Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, masih mengeluarkan letusan tipe strombolian.

"Letusan atau erupsi tipe strombolian itu berupa lontaran material atau lava pijar dan abu," kata Surono saat dihubungi lewat telepon.

Ia mengatakan bahwa hal itu diketahui berdasarkan data pengamatan yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.

Sempat teramati dua kali letusan abu tebal berwarna coklat kehitaman dengan ketinggian sekitar 1.000 meter, 32 kali lontaran material atau lava pijar setinggi 100-400 meter, dan 41 kali sinar api setinggi 100-800 meter dari puncak, serta terdengar 33 kali suara dentuman kuat dan 4 kali suara gemuruh.

"Dari sisi kegempaan, terekam sembilan kali gempa letusan dan 107 gempa embusan," kata pria yang akrab dipanggil Mbah Rono itu.

Sementara itu, dalam siaran persnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan terjadi lontaran material/lava pijar dengan jarak luncur 1.300 meter pada hari Kamis. Hal itu menyebabkan hutan savana di sekitar puncak Gunung Slamet terbakar di dua titik, yakni kawasan sebelah timur dan barat laut.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa aktivitas masyarakat sekitar Gunung Slamet tetap berjalan normal dan belum perlu ada pengungsian.

"Masyarakat Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, belum perlu mengungsi, tetapi diimbau untuk tetap siap siaga. Aparat desa dan kecamatan diminta untuk selalu koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat dan memantau perkembangan gunung sesuai pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api Slamet," kata dia.

Menurut dia, BNPB telah memberikan pendampingan BPBD Jawa Tengah dan BPBD di lima kabupaten sekitar Gunung Slamet dalam menyusun rencana kontinjensi menghadapi erupsi Gunung Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com