Tingginya angka kebakaran hutan dan lahan gambut yang terjadi mengakibatkan Palangkaraya dan sejumlah kota lain di Kalimantan Tengah berkabut. Kabut asap karena dampak kebakaran hutan dan lahan gambut, Senin (8/9/2014) pagi, makin menebal.
Kabut asap yang mengganggu aktivitas warga ini tampak menebal pada pagi hari dan menjelang malam. Data dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah menunjukkan terjadinya peningkatan drastis kebakaran hutan dan lahan gambut pada 1-7 September.
Data titik panas (hotspot) yang diambil dari satelit NOAA dalam kurun waktu sepekan itu telah terjadi 427 titik api di 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan tengah.
Petugas deteksi dini kebakaran hutan BKSDA Kalteng, Andreas Dody, mengatakan telah terjadi peningkatan drastis titik panas dalam sepekan jika dibandingkan dengan data titik panas pada bulan Agustus.
"Selama bulan Agustus, ada 661 titik, nah, ini baru seminggu sudah 427 titik, meningkat sejak tanggal 1 (September)," kata Dody.
Sementara itu, tim darat pemadam kebakaran hutan dan lahan di daerah operasi I meliputi Palangkaraya, Katingan, dan Pulang Pisau, baru mampu memadamkan sekitar 40 hektar dari ratusan hektar lahan yang terbakar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.