"Ini masih mencekam karena kedua belah pihak sama-sama tidak terima dengan insiden itu," kata warga Mesuji yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, pascakerusuhan polisi masih melakukan penjagaan ketat di lokasi yang diprediksikan titik temu massa. Aparta juga mengamankan warga yang melakukan pengungsian. Menurut Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, ada satu kompi Brimob dan dua pleton anggota Polres Mesuji yang disiagakan.
"Mereka berjaga-jaga sampai lokasi benar-benar dinyatakan aman," kata Sulis.
Sebelumnya, terjadi pembunuhan di lokasi perkebunan sawit Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Kamis (4/9/2014) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban bernama Ahmad Bibit (30) tewas dengan luka tusuk pada ulu hati dan robek bagian kepala.
Kejadian itu bermula saat Bibit dan ayahnya, Kalung, berburu ayam hutan. Keduanya sempat terpisah. Namun, ketika Kalung mendatangi lokasi perburuan anaknya, dia menemukan Bibit sudah terkapar. Diduga, Bibit tewas dibunuh oleh tiga orang yang tak dikenalnya.
Di lokasi kematian Bibit, ayahnya menemukan dua barang bukti berupa motor dan handphone. Dari dua alat bukti itulah, identitas pembunuh diketahui.
Tak terima atas kematian itu, warga Umbul Alang-alang Desa Pematang Panggang OKI tempat Kalung berasal melakukan penyerangan ke Desa Labuhan Mulya, Kecamatan Wayserdang, Mesuji. Massa mengamuk di sana membakar satu rumah dan menurut keterangan warga Mesuji. Selain Bibit, ada juga warga Labuhan Mulya yang tewas akibat ditembak warga yang menyerang.
Namun demikian, polisi nyatakan kondisi sudah kondusif. Kedua pihak sedang dipertemukan untuk melakukan perdamaian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.