Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pistol yang Dipakai Bunuh Kapolsek Ambalawi Dikenali, Pelaku Masih Misterius

Kompas.com - 26/08/2014, 14:21 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Identitas pelaku penembakan Kepala Polsek Ambalawi Iptu Abdul Salam yang terjadi di Kilometer 15, Desa Kole, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga kini masih misterius. Polisi belum berhasil mengungkap siapa dan apa motif dari pembunuhan itu.

Kepala Kepolisian Daerah NTB Brigjen Pol Moechgiyarto berkilah, kasus penembakan ini masih dalam proses penyelidikan oleh tim Polda NTB dan Polres Bima. "Saat ini Tim sedang bekerja maksimal, mengumpulkan bukti-bukti untuk bisa mengetahui siapa pelakunya," kata Moechgiyarto, Selasa (26/8/2014).

Kasus penembakan ini merupakan kejadian ketiga yang menimpa anggota polisi di Bima. Menurut Moechgiyarto, ada indikasi keterkaitan antara kejadian penembakan pertama dan kedua. Keduanya diduga menggunakan senjata yang sama. Hal ini berdasarkan hasil uji laboratorium yang telah dilakukan polisi.

"Indikasi ada memang keterkaitan dengan kejadian pertama dan kedua. Kejadian ketiga, sekarang sedang proses penyelidikan," kata Kapolda.

Tiga anggota polisi di Bima meninggal pada waktu dan tempat yang berbeda, yakni Ipda Hanafi (Satuan Narkoba Polres Bima, meninggal ditembak orang tak dikenal pada 28 Maret 2014 di Jalan Sultan Muhammad Salahudin Kota Bima), Bripka M Yamin meninggal ditembak pada 2 Juni 2014 dekat rumahnya di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, dan Iptu Abdul Salam, Kapolsek Ambalawi, Bima.

Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dan pelaku penembakan yang menewaskan Kapolsek Ambalawi.

Diberitakan sebelumnya, Iptu Abdul Salam ditemukan tewas ditembak di Desa Kole, Bima, Sabtu (16/8/2014). Saat itu korban sedang mengendarai sepeda motor dari rumahnya menuju Polsek Ambalawi. Sekitar pukul 08.00 Wita, korban ditemukan tewas tergeletak dengan luka-luka di kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com