Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Abu Gunung Slamet, BPBD Bagikan Masker ke Warga

Kompas.com - 25/08/2014, 15:48 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah membagikan masker kepada masyarakat di sekitar Gunung Slamet. Pembagian masker menyusul antisipasi adanya hujan abu vulkanik Gunung Slamet yang bisa mengganggu kesehatan.

"Kami bagikan 56.000 masker pada lima kabupaten di sekitar gunung Slamet. Seperti Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Tegal, Pemalang, dan Brebes," kata Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana di Semarang, Senin (25/8/2014).

Menurut Sarwa, letusan gunung Slamet dengan penyebaran abu vulkanik tersebut bisa membahayakan kesehatan. Untuk itu, dalam proses pembagian masker tersebut, BPBD menggandeng Dinas Kesehatan terkait.

Selain masker, BPBD juga menyiapkan antisipasi terburuk dengan penyiapan logistik pada warga korban bencana. Logistik yang disiapkan antara lain berupa mie instan, minyak goreng, beras, dan makanan siap saji lainnya.

Berdasarkan aktivitas vulkanologi Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Desa Gambuhan Kabupaten Pemalang, Gunung Slamet masih berstatus Siaga III pada hari Senin 25 Agustus 2014 pukul 00.00-06.00. BPBD pun telah mengirimkan surat kepada Gubernur Jawa Tengah untuk disebarkan di lima kabupaten terkait.

“Surat tersebut berisi himbauan agar seluruh BPBD setempat menyebarkan nomor-nomor posko pengungsian yang disiapkan untuk masyarakat sekitar gunung. Soal logistik, itu sebagai antisipasi jika nanti status gunung Slamet meningkat dan warga diperintahkan mengungsi," paparnya.

Pihaknya juga meminta kepada warga sekitar untuk serius memantau perkembangan gunung Slamet dan mencari tempat pengungsian yang tepat, yang telah disediakan pemerintah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com