Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Terbelakang Berseragam Polisi Ikut Atur Lalu Lintas, Warga Resah

Kompas.com - 22/08/2014, 12:49 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Seorang remaja yang diduga mengalami keterbelakangan mental terlihat sibuk mengatur lalu lintas di Jalan Pasar Pagendingan, Kecamatan Galis, dan Pasar Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, setiap hari.

Remaja yang dikenal bernama Sanusi itu berseragam lengkap layaknya polisi sungguhan. Kadang, dia juga mengenakan seragam ala TNI, hansip dan seragam PNS sambil mengatur lalu lintas.

Warga sekitar pasar mengaku resah dengan aksi Sanusi sebab dia sering membahayakan pengendara yang lewat. Apalagi lalu lintas yang diatur, kendaraan di jalan raya nasional arah Pamekasan menuju Sumenep.

"Orangnya idiot, tapi ngatur-ngatur lalu lintas lengkap dengan seragamnya mirip polisi sungguhan," kata Sunarto, pemilik toko di Pasar Pagendingan, Jumat (22/8/2014).

Sunarto menduga bahwa karena keterbelakangan mental itulah, Sanusi tidak tahu bagaimana mengatur lalu lintas. Menurut dia, Sanusi hanya meniup peluit berkali-kali tanpa mengerti bagaimana kendaraan harus berhenti atau terus berjalan.

"Ada kendaraan dan tidak ada kendaraan, peluitnya ditiup terus-terusan. Akibatnya pengendara jadi terganggu," imbuh Sunarto.

Setiap hari, lalu lintas di pasar Pagendingan dan dua hari pasaran di Pasar Larangan memang tergolong ramai dan padat kendaraan. Keberadaan polisi lalu lintas sangat dibutuhkan.

Anggota Polsek Larangan dan Polsek Kadur tak selalu hadir. Jika ada polisi, Sanusi juga sering tampak berada di sekitar polisi mengatur lalu lintas.

"Memang dibutuhkan keberadaan polisi yang asli, bukan yang idiot untuk mengatur lalu lintas," ungkap Sunarto.

Kasat Lantas Polres Pamekasan, AKP Bambang Sugiharto, mengaku tidak tahu soal keberadaan Sanusi yang mengatur lalu lintas di pasar. Bambang menduga, aparat Polsek setempat tidak mengetahuinya.

"Anak itu tidak melakukan penertiban lalu lintas, melainkan meminta belas iba masyarakat di pasar sambil mengatur lalu lintas," ujar Bambang melalui sambungan telpon.

Dalam waktu dekat, Bambang akan menurunkan anggotanya agar berkomunikasi dengan Sanusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com