Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Pemda SBB Terkesan Pelihara Bentrok Antar-warga

Kompas.com - 21/08/2014, 16:47 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku tidak serius menyelesaikan bentrok antar-warga Desa Luhu dan Iha sehingga konflik tersebut selalu terjadi.

Hal tersebut diungkapkan anggota Komnas HAM RI, Dianto Bacriadi saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan di Ambon, Kamis (21/8/2014).

“Terkesan bentrok antar-dua desa ini semacam dipelihara sehingga bentrokan antar-dua warga desa selalu terjadi," kata Dianto.

Dari hasil temuan di lapangan selama melakukan pemantauan di dua desa tersebut, Komnas HAM juga berkesimpulan bahwa pemda setempat belum sunguh-sungguh menciptakan proses rekonsiliasi dan perdamaian yang permanen kepada warga dua desa bertetangga yang terlibat pertikaian.

“Pemda tidak menyelesaikan akar persoalan yang terjadi yang dapat diterima kedua belah pihak. Pemda malah kebingungan menyelesaikan akar masalah yang ada," ungkap Dianto.

Menurut dia, bentrokan antar-warga Iha dan Luhu sudah terjadi sejak lama dan berulang kali. Sayangnya, penanganan masalah yang diambil Pemda SBB untuk menyelesaikan bentrokan di wilayah tersebut sangat reaktif dan tidak tepat sasaran.

“Pasca-konflik, pemda begitu reaktif untuk memberikan santunan kepada para korban, akan tetapi pemda tidak punya kemampuan untuk menyelesaikan akar masalah yang terjadi," jelasnya.

Bentrok antar-warga Iha dan Luhu yang terjadi pada Senin (4/8/2014), mengakibatkan 9 orang meninggal dunia. Tujuh di antaranya tewas saat bentrokan terjadi dan dua lainnya meninggal di rumah sakit beberapa hari setelah bentrokan. Selain korban tewas, 93 warga dari kedua desa juga mengalami luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com