Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolsek Ditemukan Tewas, Polisi Belum Dapat Pastikan Penyebab Luka di Kepala

Kompas.com - 17/08/2014, 17:35 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) belum bisa memastikan penyebab luka di kepala almarhum Kapolsek Ambalawi Iptu Abdul Salim yang ditemukan meninggal di kilometer 15 menuju kantor korban pada Sabtu (16/8/2014) sekitar pukul 08.00 Wita.

Kabid Humas Polda NTB AKBP M Suryo Saputro menyampaikan, korban ditemukan tewas di tempat kejadian perkara dengan kondisi mengalami lebam dan luka, pada bagian mata serta kepala belakang korban.

Belum bisa dipastikan apa penyebab luka di kepala almarhum karena keluarga menolak untuk otopsi. "Luka di kepala ini belum bisa dipastikan apa penyebabnya. Tapi diduga dari benturan batu," kata Suryo, Minggu (17/8/2014).

Suryo tak menampik ada beberapa luka di bagian kepala korban, namun ia menegaskan bahwa keluarga korban tidak pernah menyatakan luka di kepala korban tersebut merupakan luka tembak. Menurutnya untuk memastikan sebuah luka tembak, harus dilakukan oleh seseorang yang ahli.

"Harus dokter dan itu harus melalui otopsi atau pemeriksaan yang sifatnya secara medis. Sedangkan ini tidak ada karena otopsi ditolak keluarga dan tidak dilakukan otopsi," kata Suryo.

Menurut Suryo, kematian Kapolsek Ambalawi diduga akibat kecelakaan lalulintas. "Apakah kecelakaan tunggal atau dengan kendaraan lain, belum bisa dipastikan. Tetapi diduga kuat karena akibat kecelakaan," kata Suryo.

Kapolsek Ambalawi Iptu Abdul Salam ditemukan tewas di kilometer 15 Desa Kole. Korban meninggal dunia diduga akibat kecelakaan saat akan berangkat dari kediamannya menuju Polsek Ambalawi.

Saat ditemukan, korban dalam posisi terjatuh dan berjarak lima meter dari sepeda motor yang dikendarai. Ada indikasi, korban jatuh terlempar dari sepeda motor. Baca: Kapolsek Ambalawi Ditemukan Tewas di Dekat Motornya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com