Jaranan, Kesenian yang Tak Tergerus Zaman...

Saat ini kurang lebih ada 100 kelompok jaranan yang ada di Kabupaten Kediri. Pertunjukan yang erat kaitannya dengan penggalan cerita tentang kerajaan Kediri ini juga sering digelar oleh masyarakat tanpa menunggu adanya momentum khusus.

Setiap gelaran juga mendapat perhatian yang berlebih dari penonton. Ketua Paguyuban Seni Jaranan (Pasjar) Kabupaten Kediri, Hari Setiawan, meyakini kesenian ini tidak akan hilang dari peredaran karena mendapat perhatian yang cukup baik dari masyarakat.

Para pecinta kesenian ini, kata Pratondo, saat ini tidak hanya didominasi oleh kelompok masyarakat tertentu saja, namun lebih menyebar pada hampir seluruh kalangan latar belakang.

Dahulu Jaranan hanya menjadi hiburan bagi kalangan rakyat jelata seperti abang becak ataupun kuli. Kesan buruk dengan budaya mabuk-mabukan dan perjudian juga sudah mulai terkikis. Bahkan stigma kesenian Jaranan berhubungan dengan faham tertentu atau partai politik yang pernah dilarang pemerintah, menurut dia, saat ini juga sudah pudar.

"Jadi ya gak kalah dengan kebudayaan-kebudayaan modern yang ada saat ini," kata Hari Pratondo, Sabtu (16/8/2014).

Pratondo menambahkan, tingginya kepedulian masyarakat itu juga didukung oleh perhatian dari pemerintah setempat, yaitu misalnya melalui diberikannya ruang untuk terus berkarya serta kesempatan tampil pada event resmi pemerintah.

Pelestarian kesenian ini juga terus berupaya dilakukan dengan menyasar generasi muda. Pratondo mengungkapkan, pihaknya sering mendapatkan kepercayaan untuk memberikan pendidikan tentang Kesenian Jaranan kepada para pelajar. "Banyak kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang diisi dengan Kesenian Jaranan," imbuhnya.

Beberapa cara Pemerintah Kabupaten Kediri mengapresiasi kesenian lokal ini salah satunya adalah menggelar Tari 1000 Barongan, Sabtu (16/8/2014). Barongan adalah bagian dari Kesenian Jaranan.

Riske Sepvi Rovinda, salah seorang warga, mengaku tidak mempunyai alasan yang jelas dalam menyukai kesenian Jaranan ini. Dia hanya mengaku kerap menonton setiap kali kesenian ini digelar. "Gak tahu, pokoknya suka aja dengan Jaranan," kata pegawai salah satu bank pemerintah ini.