Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan Potongan Seenaknya, Perusahaan Sawit Asal Malaysia Diminta Ditutup

Kompas.com - 13/08/2014, 12:26 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com — Ratusan warga petani kelapa sawit di Kecamatan Seimenggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menuntut penutupan perusahaan sawit milik pemodal asing dari Malaysia karena menerapkan pemotongan harga buah tandan segar BTS sawit secara sepihak.

Koordinator petani sawit Sei Menggaris, Rahmadi, mengatakan, pemotongan sebesar Rp 125.000 per ton buah sawit petani diakui perusahaan sebagai biaya operasi kapal tongkang, CPO, dan biaya transportasi inti sawit.

"Peraturan ini berlaku 18 Juli kemarin. Kebijakan dari PT NJL ini tidak ada perundingan dengan masyarakat. Kebijakan tersebut berupa pemotongan berbagai klasifikasi buah. Pemotongan itu sampai 15 persen. Kemudian pemotongan Rp 125.000 per ton buah sawit untuk proses pengantaran CPO minyak untuk pengantaran entah ke mana," ujar Rahmadi, Rabu (13/8/2014).

Upaya warga petani untuk mendapat kejelasan langkah perusahaan NJL terganjal karena pihak perusahaan tidak mau menemui perwakilan petani sawit.

"(Kesempatan untuk adanya) pembicaraan dengan masyarakat itu salah satunya yang kita tuntut. Ketika ada perwakilan dari masyarakat untuk menemui atasan dari pihak NJL, masyarakat di-pingpong. Ke kilang (pabrik), disuruh ke kilang, disuruh ke pihak kantor. Atasan dari perusahaan tidak mau bertemu dengan warga,“ ujar Rahmadi.

Sementara itu, Asisten Manajer PT NJL, Lukas Nande, mengaku menyerahkan semua permasalahan kepada perusahaan. Keputusan mengenai tuntutan warga rencananya akan dibicarakan pada hari Kamis.

"Kita ikut arahan dari atas. Semua kembali ke kita punya atasan. Kita sudah sampaikan aspirasi ke atasan. Keputusannya nanti di Nunukan, hari Kamis," ujar Lukas.

Sebelumnya, pada Selasa sore, ratusan warga petani sawit di Kecamatan Sei Menggaris menggelar demo di depan kantor perusahaan sawit PT NJL di Kecamatan Seimenggaris. Mereka menuntut perusahaan mengembalikan potongan sebesar Rp 125.000 per ton sawit yang mereka jual ke PT NJL. Mereka mengaku akan menduduki perusahaan sawit PT NJL hingga tuntutan mereka dipenuhi.

"Masyarakat akan berdemo dan akan menutup kilang sampai tuntutan masyarakat dipenuhi," ungkap Rahmadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com