Kepala Polda Lampung Brigjen Heru Winarko menuturkan, peristiwa pembantaian satu keluarga yang menewaskan empat orang tersebut terjadi saat bulan puasa, tepatnya pada tanggal 7 Juli.
"Salah satu tersangka yang mengenal dengan keluarga korban sempat buka puasa bersama dengan keluarga korban. Di tengah upaya perampokan, tersangka juga sempat memberikan kesempatan kepada salah satu korban atas nama Lisa untuk menunaikan shalat tarawih di rumah korban," ujar Heru di Polda Lampung, Jumat (8/8/2014).
Heru mengatakan, ketiga tersangka membunuh empat orang, yang terdiri dari sepasang suami istri, seorang anak, dan seorang pembantu rumah tangga. Suami atas nama Ispandi ialah Bendahara Inspektorat di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Istri Ispandi yang bernama Lisa Puspita juga tercatat sebagai PNS di Kabupaten Tanggamus.
Selain pasangan suami istri tersebut, korban tewas lainnya ialah Jihan Arbella, putri pertama Ispandi dan Lisa, serta pembantu rumah tangga mereka, Juhairah.
Salah satu tersangka, ujar Heru, ternyata mengenal korban. Tersangka inisial H ternyata pernah bekerja memperbaiki mebel di rumah korban. Saat ditanyai, tersangka H mengaku melakukan pembantaian satu keluarga tanpa perintah dari siapa pun.
"Awalnya kami hanya berniat mencuri. Namun, karena korban kenal kami, terpaksa kami bunuh," ujar dia.
Dari rumah korban, para tersangka membawa kabur uang Rp 1,5 juta, sejumlah telepon genggam, dan laptop. Hasil curian tersebut dijual ke sejumlah penadah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.