Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran, Jumlah Penumpang Kereta Api Nyaris 4 Juta Jiwa

Kompas.com - 04/08/2014, 17:35 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Jumlah penumpang arus mudik dan balik lebaran 2014 ini sudah hampir mencapai angka 4 juta penumpang. Jumlah itu diprediksi akan terus bertambah seiring berakhirnya akhir masa balik lebaran yang dijadwalkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada tanggal 10 Agustus 2014 mendatang.

"Kalau pemerintah kan arus balik H-7 dan selesai pada H 7. Tapi, kalau di KAI itu H-10 sudah arus mudik dan selesai tanggal 10 Agustus baru selesai. Aslinya hari ini mau selesai, tapi kami diperpanjang," ujar Direktur Utama PT KAI, Ignasisus Jonan di Semarang, Senin (4/8/2014).

Untuk jumlah penumpang secara keseluruhan, baik kereta kelas ekonomi, bisnis maupun eksekutif total berjumlah 3.979.851 penumpang. Jumlah itu dihitung per H-10 lebaran hingga tanggal 3 Agustus pukul 24.00 WIB.

Jonan mengatakan penambahan waktu arus balik lantaran masih banyak penumpang yang masih memadati stasiun, baik di Jakarta maupun di berbagai daerah di Pulau Jawa.

Dia mengatakan, hingga tanggal 1 Agustus atau H 4 lebaran, jalur kereta ke arah Pantai Selatan dan Pantura Jawa sudah penuh akan keterisian penumpang.

"Kami tambah karena kereta yang ke arah timur itu masih 21.000 penumpang. Dan itu sudah berjalan sejak arus mudik tanggal 22 Juli. Tanggal 2 Agustus, juga masih banyak, ada 19.000 di Stasiun Pasar Senen," kata dia.

Kepala Humas PT KAI, Sugeng Priyono menambahkan, pada arus mudik dan balik lebaran ini pihaknya terus mengawal kelancaran arus pemudik yang menggunakan kereta api. Petugas KAI juga tidak diperkenankan libur jika arus mudik dan balik belum selesai.

Pihaknya kemudian berkeliling secara periodik ke berbagai stasiun untuk memastikan kondisi stasiun. Mulai tanggal 20-29 Juli 2014, KAI sudah berkeliling di wilayah Jakarta. Sementara pada tanggal 30 Juli-4 Agustus ada Surabaya, Malang dan Semarang.

"Kami terus jalan mengawal pemudik dan memantau persiapan stasiun. Kami turun agar agar tahu persis kondisi yang sebenarnya. Kami ingin agar kereta itu nyaman, bersih. Misalnya ya bisa CEO KAI bisa leluasa tidur di KA Ekonomi," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com