Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biar Kuno, Taman Lalu Lintas Jadi Primadona Libur Lebaran di Bandung

Kompas.com - 29/07/2014, 18:03 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Taman Ade Irma Suryani atau yang dikenal oleh orang Bandung sebagai Taman Lalu Lintas selalu ramai dikunjungi ketika libur Lebaran. Tahun 2014, tak kurang 10.000 pengunjung memadati lokasi rekreasi seluas 3,5 hektar pada hari kedua Lebaran, Selasa (29/7/2014).

Soal wahana permainan, tempat rekreasi ini terbilang ketinggalan jaman. Jika tempat rekreasi lain sudah menggunakan permainan modern, pengelola Taman Lalu Lintas tetap mempertahankan beberapa wahana yang terbilang konvensional seperti kereta api dan arena sepeda sewa.

Meskipun demikian, taman yang sudah berdiri sejak 58 tahun ini tetap menjadi salah satu primadona wisata untuk warga Kota Bandung dan sekitarnya. Para pengunjung mengaku tetap terhibur dengan arena dan permainan konvensional yang ada.

"Hampir tiap tahun saya ke sini kalau Lebaran. Tidak masalah (soal wahana permainan), yang penting anak-anak tetap senang," kata salah seorang pengunjung dari Kota Cimahi, Lukman (35) saat ditemui Kompas.com di Taman Lalu Lintas.

Lukman pun mengaku tidak keberatan harga tiket yang dinaikkan pengelola pada tahun ini. Jika pada tahun sebelumnya harga tiket masuk Taman Lalu Lintas hanya Rp 6.000 per orang, tahun ini harganya menjadi Rp. 7.500 per orang. Harga tersebut sudah termasuk donasi untuk PMI.

"Masih terjangkau segitu dan tidak terlalu mahal. Lagian disini enak, banyak tanamannya," kata dia.

Ditemui di tempat yang sama, Wakil Pengawas Yayasan Taman Lalu Lintas Bandung, Adi Purwanto mengatakan, pada hari H Lebaran, Senin (28/7/2014), Taman Lalu Lintas sempat sepi pengunjung. Namun menurut dia, jumlah pengunjung kemarin lebih banyak dibanding Lebaran tahun lalu.

"Kalau kemarin hanya 2.273 orang pengunjung. Kalau tahun kemarin hari pertama hanya 1700, " jelas dia.

Ditanya soal kemungkinan untuk memodernisasi wahana permainan, Adi mengatakan hal tersebut akan dilakukan bertahap.

Namun, lanjutnya, pengelola Taman Lalu Lintas masih akan tetap mempertahankan keaslian taman legendaris tersebut. "Kereta api masih ramai dikunjungi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com