Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pemudik Motor Pun “Nyelonong” Masuk Tol

Kompas.com - 24/07/2014, 20:42 WIB
Kontributor KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com – Selain mewaspadai rasa kantuk, para pemudik, khususnya yang menggunakan sepeda motor, harus memperhatikan rambu-rambu yang tersedia di jalur mudik. Sebab, salah mengambil arah, dapat berakibat fatal bagi keselamatan jiwa pemudik.

Seperti yang terjadi di pintu masuk Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), Desa Tegal Karang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sejumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah-Jawa Timur, “nyelonong” masuk pintu tol Palikanci.

Mereka tak sadar, motor yang dikendarainya, masuk jalur tol Palikanci. Setelah sadar, mereka terpaksa berputar arah, dan kembali keluar dari jalur tol tersebut. Namun mereka harus pelan-pelan serta ekstra hati-hati, sebab para pemudik roda empat masuk jalur tol dengan kecepatan tinggi.

Selain kurang hati-hati, kesalahan tersebut juga terjadi akibat minimnya penerangan dan penjagaan dari petugas kepolisian. Di pintu masuk tol Palikanci, terdapat rambu yang bertuliskan, arah ke kiri menuju Jawa Tengah melalui Kota Cirebon (motor), dan arah kanan menuju jawa tengah melalui tol. Namun rambu terlihat samar, lantaran lampu Penerangan Jalan Umum  tepat di lokasi mati.

“Sebetulnya ada tulisan, tapi saya samar, karena kurang cahaya. Saya berharap ada petugas yang berjaga tepat di depan pintu masuk agar pemudik tak salah arah,” kata Asep pemudik dari Jakarta menuju Kabupaten Kuningan, Kamis (24/7/2014).

Tidak hanya Asep, kejadian serupa dialami beberapa pemudik yang menggunakan sepeda motor lainnya. Setidaknya dalam satu jam, sejak selepas Magrib hingga Isya, lebih dari 15 motor yang sudah “nyelonong” masuk jalur tol Palikanci. Beruntung tidak ada satupun yang tertabrak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com