Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan Urine, Satu Sopir Tak Bisa Kencing

Kompas.com - 22/07/2014, 21:11 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Puluhan awak bus angkutan Lebaran yang masuk di Terminal Bawen, Kabupaten Semarang, Seasa (22/7/2014) siang menjalani pemeriksaan kesehatan yang meliputi tensi darah dan tes urine. Tes itu untuk mengetahui awak bus mengonsumsi alkohol atau narkoba.

Kepala Seksi Pengawasan dan Operasional, Unit Pelayanan Perhubungan Salatiga, Dishubkominfo Provinsi Jateng, Joko Setiawan mengatakan, dari target 125 sopir, hingga sore ini tim medis sudah memeriksa sekitar 60 awak angkutan.

Para sopir bus satu per satu diperiksa tensi dan urine. Namun ada satu awak bus yang tidak bisa kencing, sehingga tidak bisa menjalani tes. “Dari hasil pemeriksaan tidak ada temuannya awak bus mengonsumsi narkoba atau alkohol. Paling banyak tensi para sopir tinggi, jika seperti itu diberi obat dan diminta untuk istirahat digantikan sopir cadangan,” kata Joko.

Salah seorang sopir bus Sindoro Satriamas, Purwanto (46), mengaku merasa tidak terganggu dengan adanya kegiatan pemeriksaan kesehatan tersebut. Bahkan Purwanto merasa senang karena dia bisa mengetahui kondisi kesehatannya.

“Semestinya pemeriksaan seperti ini rutin dilakukan di setiap terminal. Sehingga kondisi kesehatan para sopir bisa diketahui. Seperti saat ini tensi agak tinggi, jadi bisa segera diketahui sehingga bisa ganti sopir cadangan. Dengan begitu keselamatan selama perjalanan dapat terjaga,” kata Purwanto.

Ditambahkan Joko, dalam kegiatan tersebut juga diketahui sebanyak 16 bus melanggar aturan. Pelanggaran tersebut antara lain tentang surat-surat dokumen kendaraan dan paling banyak izin trayek. Sementara pelanggaran kelaikan kendaraan paling banyak ban sudah mulai gundul dan rem kurang berfungsi maksimal, serta tidak adanya alat pemecah kaca.

“Yang melanggar dikenai tilang. Bagi yang melanggar kelaikan, kami tidak menghentikan karena harus menyediakan armada pengganti jadi kasihan penumpangnya. Selain itu tujuan bus sudah dekat, seperti Solo dan kota lain. Sehingga kami meminta mereka untuk memperbaiki,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com