Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Utama Kebakaran Klenteng Berusia 230 Tahun Ditemukan Tewas

Kompas.com - 14/07/2014, 14:47 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Mei Giok (52), saksi utama kebakaran Klenteng Hoo Tong Bio yang berusia 230 tahun ditemukan tewas di dalam rumah kontrakannya, Senin (14/7/2014). Dia ditemukan dalam keadaan terbujur kaku dengan menggunakan jaket warna hijau di atas tempat tidurnya.

Bu Agus, pemilik kontrakan yang tinggal tepat di sebelah rumah korban, mengaku dipanggil oleh tetangganya yang biasa mengantarkan makanan untuk perempuan yang bekerja sebagai juru kunci di Klenteng Hoo Tong Bio itu (baca selengkapnya: "Selama 230 Tahun, Baru Sekali Ini Klenteng Terbakar").

"Tetangga saya itu yang ngasih tahu kalau Tante Giok sudah tewas dan mengajak saya untuk masuk ke dalam. Kondisinya ya seperti itu. Ada beberapa bekas botol minuman di meja samping kasurnya. Tapi nggak ada busa di mulutnya," ujarnya.

Selain itu, dia juga mengaku menemukan beberapa lembar surat yang kemungkinan ditulis oleh Giok.

"Suratnya saya enggak baca semuanya. Sudah saya kasih ke pengurus klenteng. Mungkin sekarang di polisi," tambahnya.

Bu Agus mengatakan bahwa Mei Giok mengontrak rumahnya sejak bulan Februari 2014 lalu.

"Dia orang baik sih. Semalam ketiga anaknya baru pulang ke Surabaya sama Malang. Sehari-hari dia tinggal sendiri di kontrakan. Tadi pagi dia juga masih jalan-jalan pake payung karena hujan, ujarnya.

Hanya saja tadi malam di hadapan anak-anaknya dan juga dirinya, Mei Giok sempat mengaku tertekan pasca-kebakaran Klenteng Hoo Tong Bio karena penyidikan mengarah kepadanya.

"Dia sempat bilang kalau anak-anaknya harus mandiri," kata Bu Haji Agus.

Sementara itu, Kapolsek AKP I Ketut Redana kepada Kompas.com membenarkan penemuan tersebut.

"Iya benar. Untuk penyebabnya nanti saja ya. Masih diperiksa. Jangan dikaitkan dulu dengan kebakaran kemarin. Terlalu dini," ungkapnya sambil berlalu.

Sementara itu, rumah kontrakan Mei Giok sudah dipasangi garis polisi, sedangkan jenazahnya sudah dievakuasi ke RSU Blambangan untuk diotopsi. Dari tempat kejadian perkara, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti berupa botol minuman ringan yang berisi air teh, obat diare, minyak angin, air mineral dan kaca mata milik korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com