Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 TPS di Jawa Barat Gelar Pemungutan Suara Ulang

Kompas.com - 12/07/2014, 00:44 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Lima tempat pemungutan suara di Jawa Barat harus menggelar pemungutan suara ulang untuk Pemilu Presiden 2014. Pemungutan suara ulang itu dilakukan karena temuan pelanggaran di kelima TPS.

"Satu TPS di Indramayu dan empat TPS di Cianjur," sebut Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat, Yayat Hidayat, di Bandung, Jumat, (11/7/2014). Pemungutan suara ulang di lima TPS itu akan digelar pada Sabtu (12/7/2014). "Malam ini, staf KPU Jabar dalam perjalanan menuju dua Kabupaten tersebut."

Temuan pelanggaran yang menjadi sebab pemungutan ulang ini, sebut Yayat, adalah seorang pemilih yang sekaligus mewakili pemilih lain memberikan suara. Salah satunya, kata dia, seorang ibu yang menggunakan empat undangan untuk memberikan suara.

"Ibu itu beralasan tiga anggota keluarganya tak bisa mencoblos karena sedang merantau. Jadi diwakilkan," ujar Yayat. Tiga orang yang diwakili ibu ini adalah suami dan dua anaknya.

Menurut Yayat, kejadian serupa juga dilakukan perempuan lain di lokasi yang sama. "Jadi ada dua ibu yang mencoblos mewakili pemilih lain," kata dia. Di TPS tersebut terdata 342 orang di daftar pemilih tetap.

Ketua Badan Pengawas Pemilu Jawa Barat, Herminus Koto, mengatakan temuan ini terungkap setelah seorang saksi di TPS di Indramayu tersebut keberatan dengan keputusan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara yang mengizinkan empat lembar surat suara dicoblos oleh satu orang.

Sementara itu, lanjut Yayat, pemungutan suara di Cianjur dilakukan karena pemilih dari empat TPS diminta memilih di satu TPS. Pemindahan lokasi pemilihan ini juga memunculkan dugaan upaya mengarahkan pemilih untuk memilih pasangan calon tertentu.

Temuan pelanggaran di Cianjur ditemukan di TPS 37, 38, 39, dan 40. KPPS, kata Yayat, memindahkan pemilih dari keempat TPS itu untuk memilih di TPS 40 saja. Keempat TPS ini berada di Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur Kota.

Soal temuan di Cianjur ini, Herminus berjanji akan mengkaji temuan ini. "Kami kaji dulu, kami  telusuri dulu. Laporan sudah kami terima, tapi tetap kami harus kaji kenapa bisa seperti itu, apakah keteledoran petugas atau bagaimana."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com