Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Doakan Pelaku Kampanye Hitam Segera Tobat

Kompas.com - 09/07/2014, 13:24 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku sangat sedih dengan masih munculnya kampanye hitam bahkan hingga H-1 sebelum pencoblosan, Selasa (9/7/2014) kemarin. Ia pun mendoakan pada pelaku agar tobat dan bisa memperbaiki diri, terlebih saat bulan puasa.

"Kedewasaan politik kita semestinya naik, namun ternyata kekonyolan itu masih saja terjadi. Obor Rakyat sudah diproses polisi semoga bisa tuntas, sedihnya lagi keluar lagi Sapujagat, namanya ngeri, tapi fitnahnya luar biasa, mungkin orangnya yang fitnah itu nggak puasa," ujarnya di Semarang, Rabu (9/7/2014).

Ia pun merasa wajar jika ada pihak-pihak yang marah karena berbagai black campaign yang sudah kelewatan.

"Semoga bisa kebuka semua sehingga kita bisa melihat bersama seorang pengkhianat bangsa yang membodohi rakyat," tandasnya.

Ia menuturkan tabloid yang berisi fitnah itu jelas-jelas telah menciderai pihak yang difitnah. Wajar jika pendukungnya sangat marah. Sebab itu, ia berharap hal ini menjadi pelajaran agar di pemilu mendatang tidak terjadi lagi. Menurut Ganjar, black campaign pada pilpres kali ini sudah sangat luar biasa memprihatinkan.

"Kalau kampanye negatif, tidak apa-apa. Kalau kampanye hitam, itu kan jelas isinya fitnah dan ini jelas tidak mendidik, jadi jangan ada lagi lah," tegasnya.

Diketahui, tabloid Sapujagat dengan 16 halaman terbitan Surabaya yang mendiskreditkan capres Joko Widodo beredar di sejumlah daerah di Jawa Tengah, antara lain, Temanggung, Kabupaten Semarang dan sejumlah daerah di wilayah pantura.

Bahkan relawan Jokowi-JK sempat mengamuk di Posko Pemenangan Prabowo-Hatta yang terletak di Jalan Diponegoro, Ungaran, Kabupaten Semarang pada Selasa (8/7/2014) kemarin. Para relawan itu ingin mengklarifikasi tentang informasi beredarnya tabloid Sapujagat yang diduga dilakukan Timses Prabowo-Hatta ke rumah-rumah warga di sejumlah desa di Kabupaten Semarang.

Tabloid tersebut menjelek-jelekkan pasangan Jokowi-JK. Di halaman muka terdapat gambar Jokowi memegang obor. Lalu ada tulisan bahwa "Revolusi mental itu cara PKI". Kemudian di tabloid itu juga terdapat ungkapan, "Jusuf Kalla: Jokowi Presiden, Indonesia Hancur".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com