Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Kandidat Rektor Unnes Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 25/06/2014, 11:46 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Proses Pemilihan Rektor Universitas Negeri (Unnes) Semarang, Jawa Tengah, terancam molor. Satu dari tiga kandidat calon rektor dilaporkan ke pihak kepolisian karena diduga memberikan keterangan palsu. Kandidat yang dilaporkan itu bernama Supriadi Rustad.

Pemalsuan surat itu dilaporkan perwakilan Badan Pekerja Senat Unnes, Ahmad Slamet, Rustono dan Solehatul Mustofa di Mapolrestabes Semarang. 

Rustono mengaku melapor karena Supriyadi telah membuat pernyataan bermaterai sebagai dosen PNS aktif. Berbekal hal itu, terlapor kemudian mendaftar sebagai calon rektor hingga disetujui sebagai salah satu bakal calon rektor.

"Surat pernyataan itu tidak sesuai kenyataan, karena yang bersangkutan tidak aktif melakukan tri darma perguruan tinggi dan sedang dibebastugaskan sementara dari jabatan fungsionalnya," kata Rustono, Rabu (25/6/2014).

Menurut Rustono, pemalsuan surat pernyataan tersebut melanggar beberapa ketentuan yang ada. Di antaranya, Peraturan Senat Unnes Nomor 3 Tahun 2014, Permendikbud Nomor 33 Tahun 2014, PP Nomor 37 Tahun 2009, Peraturan Menteri PAN Nomor 17 tahun 2013.

Selain itu, perbuatan Supriyadi juga dinilai melanggar Surat Badan Kepegawaian Nasional Nomor C.26-30/V/107.10/50 dan surat Kemenpan-RB Nomor B/2543/M.PAN-RB/06/2014. "Kami menilai tidak dibenarkan seorang PNS mempunyai jabatan rangkap, apakah itu jabatan struktural maupun fungsional. Harusnya memilih salah satu," timpalnya.

Selain itu, Supriadi saat ini tercatat sebagai Direktur Tenaga Kependidikan dan Pendidik Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud.

Jika proses berjalan normal, pemilihan Rektor Unnes untuk periode tahun 2014-2018 akan dilakukan, Kamis, 26 Juni 2014 dengan pemilihan oleh senat yang berisi 72 suara.

"Kami tidak tahu apakah jadi besok atau tidak. Yang pasti nanti ada dua pilihan, diundur pemilihannya, atau menteri membuat penetapan baru," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com