Diduga sopir sengaja menabrakkan bus pada trotoar guna menghindari korban jiwa setelah mengetahui rem bus blong. Sebelum terjadi kecelakaan, sopir bus sempat meminta kepada penumpang terdekatnya agar berpegangan erat dan duduk dengan tenang.
"Karena saat di pertigaan Kraton, sopir sudah memberitahu saya kalau rem sudah blong sejauh satu kilometer," ujar Zainal, salah satu penumpang.
Bahkan bus yang berpenumpang lebih dari 30 orang itu juga sempat menabrakkan bus pada trotoar guna mengurangi kecepatan. Namun, sopir tidak bisa menghentikan bus karena pengendara sepeda motor cukup ramai.
"Dan sopir akhirnya menabrakkan bus pada trotoar dan pagar setelah melihat jalan lengang. Sopirnya cukup lihai, bus berhenti dan tidak ada korban," tambahnya.
Sementara itu, sopir bus, Joko (43), asal Probolinggo itu sepertinya tidak banyak dicecar petugas kepolisian karena masih sibuk mengurus penumpangnya untuk melanjutkan perjalanan. Namun, dia sempat mengaku bahwa memang bus mengalami rem blong.
"Agar penumpang selamat, ya saya banting setir ke kiri dan saya hentikan dengan cara ini," ujar Joko di hadapan petugas kepolisian.
Meski tidak menimbulkan korban luka-luka maupun korban jiwa, kecelakaan tersebut mengganggu alur lalu lintas Pasuruan-Probolinggo. Kejadian itu mengundang perhatian pengguna jalan lainnya untuk sekadar memotret.
"Ya, nanti, sopir kita mintai keterangan lainnya. Dan petugas menyegerakan evakuasi bus agar jalan lancar," terang Iptu Nadzir, Kepala Unit Lalu Lintas Polres Pasuruan Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.