Kedatangan jenazah disambut isak tangis anggota keluarga yang sudah menunggu sejak pagi hari.
Korban meninggal tersebut adalah Iskandar asal Kabupaten Pidie, Muhammad Safri asal Kabupaten Bireuen, Mansurni asal Kabupaten Bireuen, Mahlil asal Kabupaten Bireuen, Rustam Efendi asal Tanjung Balai, kelahiran Banda Aceh, Anwar asal Kabupaten Pidie Jaya, Ibrahim asal Aceh Utara, dan Muhammad Ruddin asal Aceh Utara.
Roslinda, istri almarhum Muhammad Safri, tak kuasa menahan air mata. Bersama putra bungsu mereka, Muhammad Nazwan (4), ia sejak Minggu (22/6/2014) pagi sudah berada di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, menunggu kedatangan jenazah sang suami.
"Saya mengentahui musibah sehari setelah kejadian berlangsung, mendapat SMS dari penumpang selamat. Pesan ini berantai dari keluarga lain," jelas Roslinda dengan tangis yang tak henti.
Menurut Roslinda, suaminya memutuskan pulang untuk bisa menyambut Bulan Ramadhan bersama keluarga.
Muhammad Safri sudah empat tahun bekerja sebagai pedagang di kawasan Keude Runcing, Malaysia. Tapi sayang, kapal kayu yang ditumpangi Muhammad Safri bersama puluhan TKI lainnya mengalami kecelakaan di perairan Selat Malaka saat berlayar dari Malaysia menuju Indonesia.
Jenazah Muhammad Safri sendiri akan dimakamkan di Desa Cureh, Kabupaten Bireun.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyampaikan duka atas kecelakaan yang menimpa puluhan imigran Aceh itu. Pemerintah Aceh juga memberi santunan kepada keluarga korban sebesar Rp 5 juta per keluarga.