Mereka adalah warga yang terkena dampak ekonomi langsung akibat penutupan lokalisasi Dolly. Profesi mereka sebelumnya seperti pedagang kaki lima (PKL), buruh cuci, tukang parkir, makelar PSK, hingga penjaga keamanan wisma.
"Mereka sekarang menjadi tenaga kontrak dengan spesifikasi kerja tertentu, seperti penjaga kantor, tenaga kebersihan, dan bagian umum," kata wali kota yang diusung PDI-P ini.
Mereka disebar ke sejumlah instansi di lingkungan Pemkot Surabaya seperti Bakesbanglinmas, Satpol PP, Diskominfo, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan rumah sakit milik pemkot.
Pengangkatan mereka, kata Risma, sebagai upaya rehabilitasi sosial pasca-penutupan Dolly.
"Jadi kami tidak lantas tak memperhatikan mereka, kami tahu mereka butuh kepastian penghasilan pasca-penutupan Dolly," terangnya.
Sementara, bagi para PSK dan mucikari, mereka mendapatkan pelatihan dan bantuan sosial untuk modal usaha. Untuk 1.499 PSK Dolly dan Jarak, akan mendapat dana sosial sebesar Rp 5.050.000, sementara 311 mucikari mendapatkan Rp 5 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.