"Sengaja kami letakkan di kantor agar umat yang datang tetap bisa melakukan persembayangan," ungkap biokong kelenteng, Sutrisno, Senin (16/6/2014).
Saat ini, pengurus berusaha mengumpulkan beberapa patung dewa yang masih bisa diselamatkan. "Ada sekitar 15 patung dewa yang kami letakkan di altar pengganti sini untuk sementara," ujar Sutrisno.
Sutrisno mengatakan, banyak umat, baik dari dalam kota maupun dari luar kota, yang datang dan ikut menyampaikan rasa berduka. "Mereka melakukan sembayangan di sini meminta agar diberi kemudahan untuk pembangunan kelenteng," ungkap lelaki yang berambut putih tersebut.
Ada 33 patung dewa yang terbakar, termasuk prasasti tua yang terbuat dari panel kayu yang bertahun 1784 dan patung Dewa Tan Hu Cin Jin sebagai dewa utama yang disembah.
Menurut Abas, penjaga malam kelenteng Ho Tong Bio, ia mengetahui adanya api sekitar pukul 06.00 pagi. "Saat itu, api sudah membesar serta menghabiskan altar dan bangunan utama kelenteng. Apinya menjalar cepat, apalagi pemadam kebakaran baru datang satu jam setelahnya," ungkap Abas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.