Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dapat Raskin, Para Manula Ini Makan Ubi yang Ditanam Sendiri

Kompas.com - 11/06/2014, 15:03 WIB
Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com – Meski tinggal hanya sekitar 10 kilometer dari pusat kota, 13 keluarga manula di Gerbang Taskin, Desa Bilalange, Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, hidup memprihatinkan. Sudah tiga tahun ini warga setempat tidak mendapatkan jatah beras miskin (raskin) dari pemerintah setempat.

“Kalau ada raskin untuk kami disini, walau kuning dan bau apek pun kami mau. Di sini kita hanya makan ubi yang kita tanam. Sekira 13 kepala keluarga di sini yang semuanya orang tua, sudah tiga tahun tidak mendapatkan raskin, Pak,“ ujar Yuli (74), penghuni salah satu rumah kumuh di Gerbang Taskin Kota Parepare.

Untuk makan sehari-hari, Yuli dan sejumlah manula lainnya yang tinggal di Gerbang Taskin ini mengharapkan belas kasihan para petani di sekitarnya. Namun, ada juga manula yang menjadi buruh tani dengan gaji Rp 15.000 per hari.

Bantuan lahan untuk para manula yang disiapkan pemerintah setempat untuk berkebun tidak terurus karena tak memiliki alat pertanian dan pupuk yang memadai. Bantuan alat pertanian dan pupuk hanya menjadi janji pemerintah Kota Parepare menjelang Pemilu.

“Tiga tahun terakhir, kami hanya bekerja sebagai buruh tani dan kebun. Listik dan air pun sudah menunggak sekira dua tahun, akibatnya jika malam kita hanya memakai pelita yang berbahan bakar oli bekas. Sementara, air PDAM juga tersegel, terpaksa kami harus mengambil air untuk keperluan MCK, di sungai yang jaraknya sangat jauh," tuturnya kemudian.

Gerbang Taskin, program pemerintah dengan tujuan pembangunan pengentasan masyarakat miskin hanya sebagian potret kemiskinan di kota yang bertajuk Bandar Madani ini.

Sejumlah rumah di Gerbang Taskin ini sudah lapuk dimakan rayap. Tidak hanya itu, janji bantuan pemerintah setempat hanya mimpi bagi mereka. Sepulang dari bertani, sejumlah manula ini hanya bisa tidur beralaskan tikar pada bale bambu buatan sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com