Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindapata, Sedekah Jelang Waisak untuk Kebajikan

Kompas.com - 14/05/2014, 12:28 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com -- Hampir setiap tahun Meliana (60) tidak pernah ketinggalan berpartisipasi dalam ritual Pindapata umat Buddha di Jalan Pemuda (Pecinan), Kota Magelang, Jawa Tengah.

Warga Jalan Pemuda, Kota Magelang, itu secara sukarela menyisihkan sebagian hartanya untuk diberikan kepada ratusan biksu dan biksuni peserta ritual rutin menjelang Tri Suci Waisak itu.

"Setiap tahun saya ikut. Kami sisihkan uang kami untuk disedekahkan kepada para biksu yang melintas di depan rumah dan toko kami," tutur Meliana yang berdiri di depan tokonya di kawasan Pecinan, Kota Magelang, Rabu (14/5/2014) pagi.

Ia tidak sendirian, ia mengajak adiknya dan kerabat-kerabatnya. Begitu pula ratusan warga lainnya yang tinggal di kawasan Pecinan.

Kawasan ini merupakan kawasan pertokoan yang mayoritas dihuni oleh warga keturunan Tionghoa. Mereka berdiri berjajar sambil membawa beberapa amplop berwarna merah berisi uang.

Di antara mereka, ada juga yang menyediakan makanan. Uang dan makanan itu lantas diberikan kepada para biksu dan biksuni yang melintas.

"Kami tidak mempunyai tujuan apa-apa, inilah kesempatan kami untuk latihan berdharma. Tidak hanya saat Pindapata saja, setiap ada kegiatan di kelenteng juga kami bersedekah. Yang penting kami senang dan tulus," ujar Meliana.

Detik-detik Waisak

Pindapata merupakan salah satu rangkaian menjelang prosesi detik-detik Tri Suci Waisak 2558 BE/2014 yang akan dipusatkan di Candi Borobudur, Rabu malam. Ritual itu diawali dengan puja bhakti semua biksu dan biksuni dari Sangha Terafada dan Mahayana yang berasal dari berbagai daerah bahkan luar negeri, seperti Thailand dan Singapura.

Puja bakti dipimpin oleh Ketua Sangha Terafada, Bante Wongsin Labbiko Mahathera, di tempat peribadatan Tri Dharma Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang, Rabu pagi.

Setelah itu, mereka berbaris rapi berjalan dari halaman kelenteng menyusuri Jalan Pemuda kawasan Pecinan, sambil membawa mangkuk berwarna coklat keemasan. Umat yang telah menunggu di depan rumah dan pertokoan memasukkan sedekah ke dalam mangkok tersebut.

Ketua Sangha Terafada, Bante Wongsin Labbiko Mahathera, menyampaikan, Pindapata menggambarkan kehidupan para rohaniwan yang sehari-hari hidup bergantung dari sedekah umat berupa dana, makanan, dan buah-buahan. Setelah menerima sedekah itu, kata Wongsin, mereka melakukan pembersihan diri dengan semedi.

"Para rohaniwan kemudian mengembangkan pikiran dengan semedi, membersihkan pikiran dari kotoran batin, keserakahan, kemarahan, dan ketidaktahuan. Pindapata juga memberikan kesempatan kepada umat untuk berbuat kebajikan," tutur Wongsin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com