Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Arca Temuan Warga Dipasang di Candi Borobudur

Kompas.com - 13/05/2014, 14:57 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Balai Konservasi Borobudur (BKB) memasang sebuah kepala arca Buddha di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (13/5/2014). Kepala arca tersebut merupakan hasil temuan warga di Dusun Mendalan, Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, pada 2010 silam.

Kepala BKB Marsis Sutopo menjelaskan, pemasangan ini dilakukan setelah melalui proses penelitian dan pencocokan dengan badan arca Buddha di Candi Borobudur. Hasilnya, kepala arca Buddha itu cocok dengan badan arca yang terletak di dinding lantai satu, sisi selatan candi Buddha terbesar di dunia itu.

"Pencocokan antara kepala dan badan arca membutuhkan waktu lama karena kita harus mencocokkan satu per satu luka di badan arca dengan luka yang tertinggal di leher kepala. Badan arca sendiri ada ratusan di Candi Borobudur," kata Marsis di sela-sela pemasangan.

Marsis mengungkapkan, kepala arca yang berhasil dipasang ini merupakan kepala arca yang kedua. Pada tahun 2011 lalu, BKB juga telah memasang satu kepala arca temuan warga di dinding lantai tiga, sebelah selatan candi.

Ketika itu, BKB membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun untuk meneliti dan mencocokkan kepala dengan badannya.

"Dalam lima tahun terakhir, kita sudah memasang dua kepala arca. Keduanya adalah arca temuan warga Dusun Mandelan, Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur," imbuh Marsis.

Kepala Seksi Layanan BKB Iskandar M Siregar menyebutkan, saat ini masih ada 248 badan arca Buddha yang tidak mempunyai kepala dari 504 arca yang ada. BKB saat ini telah menyimpan setidaknya 57 kepala arca yang akan terus dicoba dicocokkan dan dipasang kembali di badannya.

“Kepala arca itu tidak bisa sembarangan dipasang di Candi Borobudur karena harus cocok dipasangkan dengan badan arca di Borobudur. Kita juga harus memastikan kepala arca itu memiliki karakteristik batuan yang sama dengan arca di Borobudur melalui serangkaian penelitian,” ucap Iskandar.

Sementara itu, Kasri (48), penemu dua kepala arca itu, mengaku senang jika akhirnya benda cagar budaya tersebut bisa kembali ke asalnya. Kasri dan sejumlah tetangganya menemukan dua kepala arca itu di tanah miliknya pada 2010 lalu. Saat itu ia sedang menggali tanah untuk fondasi rumah.

“Saat itu saya dan tetangga sedang menggali tanah untuk membuat fondasi rumah. Kira-kira di kedalaman sekitar 1,5 meter, kami tidak sengaja temukan dua kepala arca itu. Kami langsung melapor ke Balai Konservasi Borobudur,” ujar Kasri yang turut melihat proses pemasangan kepala arca di Candi Borobudur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com